31.7 C
New York
Wednesday, June 26, 2024

Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut Sebut Ketersedian dan Kesehatan Hewan Ternak Aman

“Daerah penyumbang terbesar hewan ternak ini yakni di Deli Serdang, Simalungun dan Langkat,” imbuhnya.

Sementara itu, kesehatan hewan ternak yang akan disembelih, disebutkan Zakir telah dibentuk tim untuk diterjunkan ke lapangan untuk melakukan uji petik yang berkoordinasi dengan kabupaten/kota di Sumut.

“Memang tidak mungkin semuanya kita cek. Tapi kita lakukan uji petik. Ada 20 orang dan dokter hewan yang bekerjasama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDIH) Sumut untuk mengawasi hewan ternak ini sebelum dan saat pemotongan. Meskipun pemotongan kebanyakan di masjid bukan di Rumah Potong Hewan (RPH). Intinya kepada masyarakat agar membeli hewan kurban yang memiliki Surat Keterangan Kesehatan (SKKH/Sertifikat Veteriner),” jelasnya.

Kepala UPT Kesmavet, Drh Harry Setiawan menuturkan hingga saat ini belum ada ditemukan penyakit menular pada hewan ternak. Dari kantong-kantong ternak umumnya dijumpai penyakit yang biasa muncul yakni cacingan.

Baca juga : Sumut Masuk 10 Besar Kasus Rabies, Tercatat 3.799 Kasus Gigitan Dilaporkan

“Tapi itu pun bukan zoonosis atau penyakit menular. Biasanya kalau hewan ternak cacingan kelihatan nanti pada bagian hati yang rusak. Namun dagingnya bisa dikonsumsi. Dan, pada organ yang rusak atau hatinya agar dibuang jangan dikonsumsi,” ucapnya.

Ditambahkan Kabid Peternakan, Azhadi Halomoan, untuk perbandingan permintaan tahun lalu dan sekarang, terjadi penurunan permintaan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu lebih banyak permintaan masyarakat untuk kurban.

“Kami dapat informasi dari pengumpul hewan ternak itu tahun ini berkurang. Biasanya mereka bisa menjual sampai 800 ekor tapi sekarang 400-500 ekor saja. Turun sekitar 20-30% permintaan hewan kurban,” pungkasnya. (anita/hm18)

Related Articles

Latest Articles