Indra menjelaskan dalam setiap pengambilan 1 kilogram sisik tenggiling, setidaknya empat tenggiling harus tewas.
“Satu kilogram sisik tenggiling setara dengan empat ekor hewan yang akan kehilangan nyawanya,” terang Indra.
Penjualan hewan berjenis tenggiling dipasar perdagangan mencapai 50,6 juta. Perdagangan sisik tenggiling ini tidak hanya merugikan keberlanjutan populasi tenggiling, tetapi juga mengarah pada industri narkotika.
Baca juga : Bongkar Perdagangan Satwa Dilindungi, Kedubes Amerika Apresiasi Kinerja Polda Sumut
Sisik tenggiling, lanjutnya, sebagai bahan pembuatan narkoba, memiliki nilai lebih tinggi ketika berasal dari jenis lokal dengan tekstur lebih tebal dan ukuran lebih besar, yang membuatnya lebih diinginkan untuk produksi narkotika seperti sabu-sabu.
“Perdagangan sisik tenggiling biasanya digunakan juga sebagai bahan pembuatan narkoba,” tambahnya. (khairul/hm18)
