26.2 C
New York
Wednesday, May 29, 2024

Capaian Peran TPID, Sumut Masuk 10 Provinsi Inflasi Terendah

Medan, MISTAR.ID

Sumut masuk dalam 10 provinsi inflasi terendah, mencapai 2,25% (y/y) pada Desember 2023. Pengumuman ini diungkapkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi 2024, yang dihadiri oleh Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin. Pengumuman dilakukan secara daring, Rabu (3/1/24).

Dalam rakor tersebut, Mendagri Tito Karnavian menyoroti capaian 10 provinsi dengan inflasi terendah, termasuk Sumut. “Ada 10 provinsi dengan inflasi gabungan kota terendah, di antaranya Sumut. Terima kasih kepada seluruh tim yang terlibat dalam pengendalian inflasi,” ungkapnya.

Inflasi sebesar 2,25% (y/y) pada Desember 2023 mengindikasikan peningkatan rata-rata harga barang dan jasa secara tahunan sebesar 2,25% dari periode Desember tahun sebelumnya. Tingkat inflasi mencerminkan persentase kenaikan harga secara umum dalam satu tahun terakhir.

Baca juga: Kinerja Sepanjang 2022: Inflasi Sumut Terjaga 5,03 Persen

Sebagai contoh, jika pada Desember 2022, satu keranjang barang dan jasa senilai 100 unit mata uang, maka pada Desember tahun 2023, nilai keranjang tersebut naik menjadi 102,25 unit mata uang. Inflasi yang rendah secara umum dianggap positif untuk stabilitas ekonomi, sementara inflasi yang tinggi dapat memiliki dampak negatif terhadap daya beli masyarakat.

Meskipun Sumut memperoleh prestasi positif, Mendagri menekankan perlunya tetap waspada dan berkoordinasi dengan baik, terutama pada komoditas seperti cabai dan beras yang menjadi penyumbang inflasi. Pj Gubernur Sumut, Hassanudin, menanggapi dengan bersyukur atas kerjasama TPID Sumut yang telah berhasil mengendalikan inflasi dengan baik.

“Harapan saya, inflasi yang telah dicapai Provinsi Sumut, jangan membuat kita terlena. Saya meminta saran kepada tim yang hadir, bahwa cabai, beras, adalah komoditas yang selalu menjadi perhatian dan penyumbang inflasi. Kita harus berkoordinasi dengan baik untuk menjaga stabilitas daerah,” ujar Hassanudin.

Baca juga: Pemprov, BI dan BPS Antisipasi Inflasi Sumut Setelah Kenaikan Harga BBM

Selain itu, faktor cuaca, seperti gangguan El Nino, menjadi perhatian dalam mengendalikan inflasi. Hassanudin menyampaikan, di 2023, Sumut tidak terkena El Nino, meskipun menghadapi bencana seperti banjir dan longsor. Untuk itu, pengelolaan tanam dan distribusi harus tetap menjadi perhatian agar tidak terganggu.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, IGP Wira Kusuma, menekankan perlunya integrasi setiap daerah dalam mengatur pola tanam komoditas cabai. “Pendataan luas lahan pertanian di Sumut cukup luas, dan integrasi akan membantu mengatur pola tanam yang tepat,” ujarnya.

Nurul Hasanudin, Kepala BPS Sumut, menyoroti komoditas utama penyumbang inflasi di Desember 2023, termasuk beras, cabai merah, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, gula pasir, emas perhiasan, dan angkutan udara. Ia menyarankan penyediaan tempat penampungan untuk produk tanaman musiman seperti cabai dan tomat untuk mengendalikan harga komoditas tersebut. (Hutajulu/hm17)

Related Articles

Latest Articles