12.8 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Bulog Sumut Pastikan Berita Beras Sintetis Adalah Hoax

Medan, MISTAR.ID

Beredar informasi di media sosial (medsos) dugaan mengenai beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) yang dibeli, namun memiliki rasa berbeda dari biasanya dan diduga merupakan beras sintetis atau plastik.

Perum Bulog Sumut angkat suara mengenai isu tersebut. Menurut Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sumatera Utara, Arif Mandu, bahwa informasi yang beredar adalah hoax.

“Saya sendiri sudah 27 tahun di Bulog belum pernah mendapat beras plastik. Jadi saya rasa itu adalah hoax,” terang Arif pada wartawan, Rabu (11/10/23).

Baca juga: Tindaklanjuti Informasi Beras Sintetis, Dinas Ketapang Medan Sidak ke Pasar Pringgan

Bahkan menurutnya, beberapa video yang beredar pemiliknya telah dipanggil pihak berwajib. Dan beberapa orang sudah menyampaikan permohonan maaf.

“Jadi, ada yang dapat info video itu di share lagi di internal keluarga. Semacam warning (peringatan) gitu. Motivasinya apa kita gak tahu. Tapi saat ini masih terus diselidiki pihak berwajib. Namun, pada umumnya info itu beredar untuk konsumsi ke keluarganya,” terang Arif.

Begitupun, Arif menegaskan, beras Bulog tidak ada  yang namanya beras plastik atau sintetis. Memang dikatakannya lagi, untuk beras Bulog saat ini adalah beras impor Vietnam serta Thailand, bahkan akan segera masuk lagi beras dari Myanmar dan Pakistan.

“Mungkin ada lagi 3.000 ton dari Kamboja juga. Nah, beras yang masuk ini selalu disurvei oleh Balai Karantina dan Sucofindo. Bahkan dilakukan uji lab dan semua tidak ada masalah,” tegasnya.

Begitu juga dengan video yang beredar di wilayah Binjai. Menurut Arif,  sudah dipanggil oleh pihak Kepolisian dan penjelasan dari pemilik video mengaku, mendapatkan dari tempat lain juga dan disebutkan untuk internal keluarga saja.

Baca juga: Apa Yang Membedakan Oli Sintetis Penuh, Semi Sintetis, dan Mineral?

“Jadi untuk warning ke keluarganya saja,” imbuhnya.

Beras luar negeri dan dalam negeri memiliki bentuk yang sama

Dijelaskan Arif lagi, pada umumnya bentuk fisik beras baik yang dalam negeri dan dari luar negeri memiliki bentuk serupa. Hanya saja kalau beras  dalam negeri ada memiliki bentuk agak bundar dan panjang.

“Kalau di Banjarmasin ada beras namanya beras unus itu agak kecil dan panjang. Tapi saya kira pada umumnya bentuk beras itu sama baik dalam negeri atau  luar negeri. Secara visualnya hampir sama,” terangnya.

Baca juga: Pembatasan Beli Beras Diberlakukan, Bulog Sumut: Belanja Normal Saja

Saat ditanyakan apakah ada dugaan orang tidak bertanggung jawab menukar isi beras bulog dengan beras plastik, Arif mengatakan, pihaknya belum berpikir sampai ke sana. Sebab kasus itu masih didalami.

“Pada dasarnya informasi itu alasannya iseng-iseng saja. Tapi anehnya tidak di 1 lokasi. Dan info ini terjadi di seluruh Indonesia. Di Banjarmasin juga ada info itu, begitu juga di Sumatera Selatan. Jadi, apakah dia gak dapat beras itu atau pasarnya terganggu. Dan ini juga tahun politik, sehingga macam-macamlah info yang dikembangkan,” jelasnya. (anita/hm16)

Related Articles

Latest Articles