Bobby Nasution: Warenhuis Milik Pemko Medan


Wali Kota Medan, Bobby Nasution, saat meresmikan Warenhuis. (f: amita/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menegaskan Gedung Warenhuis di Jalan di Hindu, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, adalah aset Pemerintah Kota (Pemko) Medan, bukan milik pribadi.
Bobby menjelaskan, selama sekitar 103 tahun digunakan, Gedung Warenhuis telah mencatat banyak sejarah dan berubah fungsi.
"Warenhuis harga mati milik Pemko Medan. Jadi saya minta dijaga, jangan ada yang klaim sana sini. Jangan ada yang merasa punya keluarga dan punya pribadi," katanya saat meresmikan Gedung Warenhuis, Senin (17/2/25).
Katanya, dari dulu bangunan ini telah digunakan untuk kantor pemerintah.
"Nanti ada yang mengadu dan merasa memiliki Warenhuis. Kemudian mengadu ke DPR dan minta Pemko Medan menjelaskan punya siapa di Rapat Dengar Pendapat (RDP). Ini punya Pemko Medan," tuturnya.
Bobby menjelaskan fungsional gedung sebelumnya selain pemerintahan adalah supermarket, organisasi, dan lain-lain.
"Sekarang dapat digunakan dengan konsep dan bangunan yang masih sama secara arsitektur. Namun, secara fungsi dapat berguna untuk para pelaku seni budaya," ucapnya.
Menurut Bobby, PR paling besar dalam penggunaan gedung ini adalah kegiatan non fisik.
"Bagaimana gedung yang menghabiskan Rp32 miliar ini, nanti bisa menghasilkan seniman yang tidak hanya membanggakan Medan dan Sumut, melainkan karyanya bisa diakui secara internasional," ujarnya.
Ia menambahkan, dengan adanya gedung ini, makin banyak festival serta pameran seni dan kebudayaan dapat dilakukan. Hal tersebut dapat membuat insan seni semakin giat.
"Saya titipkan pelaku UMKM, tidak semua yang mendaftar bisa terpilih. Karena akan ada kurasi dulu. Yang dipilih bukan yang paling bagus, sudah besar, tapi bagaimana dia mau menjadi bagus, dan ingin menjadi besar," tuturnya.
Kemudian Bobby menyampaikan, agar dapat menyeimbangkan komposisi UMKM dan pelaku seni.
"Bisa 60:40, 70:30, 50:50. Tolong ke depannya benar-benar dihitung agar bangunan ini dan fungsinya dapat berjalan dengan baik.
Ia berharap agar Pemko Medan dapat menjaga dan mengembangkan aset, supaya bisa berfungsi dan berguna untuk masyarakat.
Bobby juga tidak bisa memastikan apakah pelaku UMKM bisa berjualan di gedung Warenhuis selama Ramadan nanti.
"Karena bulan puasa bukan wewenang saya lagi, coba tanya ke wali kota baru. Kalau memang bisa, selama bulan puasa digunakan oleh UMKM berjualan, itu sekalian memperkenalkan. Karena biasanya puasa, sorenya ngabuburit," ucapnya. (amita/hm20)
PREVIOUS ARTICLE
Perempuan Berdaster Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Deli SerdangNEXT ARTICLE
PSSA Asahan Siap Duel di Liga 4 Grup A Hari Ini