17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Ayo Aksi Nyata dalam Isu Perubahan Iklim

Medan, MISTAR.ID

Seluruh kaum muda yang ada di Indonesia diajak untuk melakukan aksi nyata dan lebih aktif lagi dalam menjawab isu perubahan iklim.

Sebagai kolompok yang konsen pada kelestarian lingkungan dan isu perubahan iklim The Body Shop Indonesia mengajak aksi nyata ini dengan kampanye Be Seen Be Heard: Memahami Partisipasi Politik Anak Muda. Aksi ini juga menggandeng Kantor Utusan Pemuda Sekretaris Jenderal PBB.

“Kampanye Be Seen Be Heard secara global bertujuan untuk menciptakan perubahan struktural jangka panjang dalam hal pengambilan keputusan agar lebih inklusif terhadap kaum muda. Di Indonesia, perubahan iklim adalah isu yang paling mengkhawatirkan dan telah mempengaruhi kehidupan masyarakat. The Body Shop Indonesia ingin mengajak kaum muda untuk lebih Dilihat dan Didengar (Be Seen Be Heard) sehingga bisa berperan aktif dan memegang peran sebagai “Change Maker”. Kami mengajak anda untuk lebih lantang bersuara. Jadilah pionir dalam menanggulangi isu ini”, jelas Ratu Ommaya, Head of Values, Community & PR The Body Shop Indonesia dalam paparannya dalam diskusi yang digelar secara virtual, Senin (30/5/22).

Baca juga:Masyarakat Dairi Diimbau Jangan Beli Ternak dari Daerah Terjangkit PMK

Efek dari perubahan iklim seperti kenaikan suhu dan perubahan suhu yang ekstrem, musim kering dan hujan yang tidak konsisten, hingga bencana alam yang kian sering terjadi sangat bisa kita rasakan saat ini. Bahkan menurut data yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatogi, dan Geofisika (BMKG), dalam rentang 100 tahun, Jakarta sudah mengalami kenaikan suhu sebesar 1,5 derajat. BMKG mengungkapkan bahwa hal ini harusnya baru terjadi di tahun 2030. kenaikan suhu udara tersebut tidak hanya terjadi di DKI Jakarta saja melainkan merata di hampir semua provinsi di Indonesia.

Dalam diskusi ini turut menghadirkan Iqbaal Ramadhan, seorang Aktor, Musisi, dan Mahasiswa yang juga telah memulai gaya hidup berkelanjutan mengatakan “Menjadi Change Maker dalam hal berperan aktif terhadap efek perubahan iklim tidak perlu dimulai dengan hal-hal yang kompleks.

“Beberapa aksi yang bisa kita jalankan dari sekarang adalah dengan selalu membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi konsumsi kantong plastik. Selain itu saya juga senang berbelanja di Thrift Store atau toko barang bekas yang harganya terjangkau bagi mahasiswa. Barang-barang yang didapat dari Thrift Store ini mendidik kita untuk menerapkan konsep re-use sehingga lebih ramah lingkungan,” terang Iqbaal.

“Sekecil apapun langkahmu dalam mengurangi efek perubahan iklim, jangan ragu untuk menyuarakannya melalui media sosial, ataupun dalam percakapan sehari-hari dengan teman-teman kita. Suara kita dapat menginspirasi lebih banyak lagi kaum muda dalam mencegah efek perubahan iklim”, lanjut Iqbaal.

Senada dengan Iqbal, Angela Gilsha Panari salah satu perwakilan kaum muda yang telah menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam kesehariannya mengatakan efek dari perubahan iklim seperti kenaikan suhu dan perubahan suhu yang ekstrem, musim kering dan hujan yang tidak konsisten, hingga bencana alam yang kian sering terjadi.

Baca juga:Atasi Perubahan Iklim, USU Gagas Webinar bersama BMKG

“Di Indonesia, hal-hal tersebut sudah kita alami sehingga menurut saya perubahan iklim ini bukan lagi sebuah fenomena, melainkan sebuah krisis yang kalau kita sebagai kaum muda tidak mengambil langkah aktif, Bumi yang kita tempati ini tidak mempunyai kesempatan sebagai rumah kita semua dalam menggapai mimpi-mimpi dan cita-cita kita”, jelas Angela.

“Peran yang dapat kita lakukan dalam mencegah efek perubahan iklim ini menjadi lebih buruk, bisa dilakukan dengan aksi-aksi yang sederhana. Misalnya menggunakan barang-barang yang bisa didaur ulang, mengurangi konsumsi plastik sekali pakai, dan hemat energi, misalnya dengan lebih banyak menggunakan transportasi umum, dan mematikan lampu dan pendingin ruangan di kala kita tidak membutuhkannya,” pungkas Angela. (anita/hm06)

 

Related Articles

Latest Articles