“Mereka juga sangat inisiatif mencegah rasisme dan memastikan akomodasi yang baik bagi tamu dari berbagai negara,” ujar Kepala SLB Negeri Pembina itu.
Tak ketinggalan, pengalaman mendengarkan ceramah inspiratif dari legenda basket NBA AS, Spencer Haywood, di USC juga memberikan perspektif baru bagi Mardi, bagaimana keberhasilan dalam dunia olahraga dapat menginspirasi dan mendidik generasi muda.
“Olahraga dijadikan bisnis untuk mendorong anak-anak muda terus maju,” katanya.
Baca juga : Italia Tutup Bisnis Non Strategis Hingga 3 April
Kembali ke Indonesia, Mardi Panjaitan membawa pulang pengetahuan tentang bagaimana Amerika Serikat mengelola sektor olahraga bukan hanya sebagai wadah prestasi atlet, tetapi juga sebagai sumber pendapatan yang signifikan.
“Penerapan konsep “bisnis olahraga” di Indonesia diharapkan dapat memberikan dampak positif, baik dari segi prestasi olahraga maupun kontribusi ekonomi yang dihasilkan dari bisnis olahraga yang berkelanjutan. “Suatu saat kita pasti bisa!,” pungkasnya. (hutajulu/hm18)
