Potensi Gangguan Kesehatan Selama Penerbangan Haji


Penerbangan jemaah haji. (f: kemenag/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Ada beberapa gangguan kesehatan yang berpotensi terjadi selama penerbangan haji. Salah satunya adalah kekurangan cairan.
"Udara di dalam pesawat yang kering dapat menyebabkan dehidrasi,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Medan, dr. Pocut Fatimah Fitri kepada Mistar, Jumat (25/4/2025).
Adapun gejala dehidrasi yang perlu diketahui jemaah, seperti rasa haus berlebihan, kulit atau bibir kering, sakit kepala, lemas, dan air urin sedikit.
“Minum air yang cukup, gunakan pelembab bibir dan kulit, patuhi anjuran petugas kesehatan, hindari konsumsi minuman bersoda, dan berkafein. Itu cara mencegah agar jemaah tidak dehidrasi,” tuturnya.
Gangguan kesehatan kedua yang berpotensi adalah jet lag. Kondisi ini dipengaruhi oleh jam biologis tubuh terganggu karena perubahan zona waktu secara tiba-tiba. Biasanya, penderitanya akan merasa sangat lelah di siang hari.
"Gejalanya lainnya, insomnia, sulit berkonsentrasi, mual, diare, sembelit, sakit kepala, dan kebingungan. Jika merasakan hal tersebut, jemaah harus mengatur waktu tidur, minum air cukup, istirahat di pesawat dan peregangan," ucapnya.
Gangguan kesehatan yang ketiga disebut trapped gas (gas terjebak) pada saluran pencernaan. Ini terjadi karena perbedaan tekanan di ketinggian.
Gejalanya termasuk nyeri pada telinga, perut kembung, nyeri di gigi berlubang, nyeri di bagian sinus.
“Bisa diatasi dengan menghindari makanan atau minuman pemicu gas dan bawa obat khusus," katanya. (berry/hm20)
NEXT ARTICLE
Kasus Stunting di Kota Medan Menurun