13.2 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

WHO Lanjutkan Uji Coba Hydroxychloroquine

Geneva, MISTAR.ID

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pada Rabu (3/6/20), uji coba klinis obat hydroxychloroquine akan dilanjutkan ketika organisasi ini mencari pengobatan potensial virus korona.

Pada 25 Mei, WHO mengumumkan bahwa untuk sementara waktu menunda uji coba tersebut untuk melakukan tinjauan keselamatan, dan kini menyimpulkan bahwa “tidak ada alasan” untuk mengubah cara uji coba dilakukan.

Keputusan badan kesehatan PBB itu muncul setelah sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan bahwa obat itu dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19.

Baca juga : Awas! Obat Anti Malaria Hydroxychloroquine Tingkatkan Risiko Kematian Pada Pasien Covid-19

Kelompok eksekutif yang disebut Solidarity Trial-di mana ratusan rumah sakit di seluruh dunia telah mendaftarkan pasien untuk menguji beberapa kemungkinan perawatan untuk virus korona-mengambil keputusan tersebut sebagai tindakan pencegahan.

Hydroxychloroquine biasanya digunakan untuk mengobati radang sendi tetapi tokoh masyarakat termasuk Presiden AS Donald Trump telah mendukung obat tersebut untuk pencegahan dan pengobatan Covid-19, serta mendorong pemerintah untuk membeli dalam jumlah besar.

“Minggu lalu, kelompok eksekutif dari Uji Solidaritas memutuskan untuk menerapkan jeda sementara , karena kekhawatiran yang timbul tentang keamanan obat tersebut,” kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah briefing berita virtual.

Baca juga : Percobaan Chloroquine Obat Covid-19 Dihentikan, Berbahaya untuk Jantung

Dikatakan, keputusan ini diambil sebagai tindakan pencegahan, sementara data keamanan ditinjau. Kemudian, komite keamanan dan pemantauan data dari Uji Solidaritas telah meninjau data. Karenanya, atas dasar data kematian yang ada, anggota komite merekomendasikan bahwa tidak ada alasan untuk memodifikasi protokol percobaan.

“Kelompok eksekutif menerima rekomendasi ini dan mendukung kelanjutan dari Uji Solidaritas, termasuk hydroxychloroquine. Komite keamanan dan pemantauan data akan terus memantau dengan seksama keamanan semua terapi yang diuji dalam Uji Solidaritas,” katanya. Lebih dari 3.500 pasien telah direkrut di 35 negara untuk mengambil bagian dalam uji coba.(cnn/ja/hm09)

Related Articles

Latest Articles