Selama ini, obat tradisional dinilai meningkatkan perdagangan hewan langka, seperti harimau, badak, dan trenggiling. Menurut Tedros, jika digunakan secara tepat dan efektif sesuai bukti ilmiah, pengobatan tradisional memiliki dampak yang baik untuk kesehatan.
Sebanyak 194 negara anggota WHO, tercatat 170 negara mengakui penggunaan obat tradisional dan komplementer sejak 2018.
“Namun, dari 170 negara ada 46 negara yang tidak memiliki regulasi mengenai penggunaan obat herbal. Kemudian, hanya setengah dari 170 negara yang memiliki kebijakan nasional tentang metode dan obat tersebut,” papar Tedros.
Baca juga: Badan Organisasi Dunia WHO dan Unicef Kunjungi Labusel
Tedros mengimbau, alami tidak selalu aman. Metode dan proses ilmiah harus diterapkan untuk memberikan bukti kuat pada pengobatan tradisional.
“Penggunaan selama berabad-abad juga bukanlah jaminan kemanjuran. Oleh karena itu dibutuhkan bukti kuat,” tutupnya. (mtr/hm20)
