15.9 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

Usai Kerusuhan dan Penjarahan, Papua Nugini Kembali ‘Normal’

Port Moresby, MISTAR.ID

Negara tetangga Indonesia, yaitu Papua Nugini menghadapi darurat setelah muncul kerusuhan yang disertai penjarahan. Setelah Perdana Menteri James Marape mengumumkan masa darurat 14 hari, saat ini warga kesulitan mendapatkan kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan kantor-kantor pemerintahan ditutup sementara. Sejauh ini 1.000 tentara dan para polisi berpatroli di jalanan sepi Ibukota Port Moresby. Sementara warga mengantri untuk mendapat bahan bakar minyak.

Kepala layanan darurat St John Ambulance cabang Port Moresby, Matt Cannon mengatakan, pada Jumat (12/1/24) pagi, kota ini lebih normal. Diperkirakan pasar swalayan sudah mulai beroperasi, tetapi tentara dan polisi melakukan pengamanan ketat dengan berpatroli.

Baca juga: Tentara dan Polisi Papua Nugini Unjuk Rasa, Rusuh dan Menjarah

Perlu diketahui, kerusuhan pecah pada Rabu (10/1/24) ketika polisi dan pegawai negeri sipil menggelar mogok kerja. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes pemotongan gaji. Belakangan pemerintah setempat menyebutkan pemotongan diakibatkan kesalahan administrasi.

Dalam hitungan jam, ribuan orang turun ke jalan melakukan kerusuhan dan penjarahan. Sejumlah gedung turut dibakar. Massa pun sempat berusaha menerobos masuk kantor perdana menteri. Dalam peristiwa ini setidaknya 16 orang dikabarkan meninggal dunia. (mtr/hm17)

Related Articles

Latest Articles