15.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Tes PCR Covid-19 di Rusia Sering Tidak Akurat

Moskow, MISTAR.ID

Alat tes Covid-19 yang digunakan di seluruh Rusia untuk mengetahui apakah seseorang terpapar atau tidak sering salah. Akibatnya terjadi ketidaksesuaian antara hasil tes dengan kenyataan yang di lapangan. Kebenaran statistik menjadi hal yang patut dipertanyakan. Pernyataan itu datang dari salah seorang pejabat Moskow, Kamis (7/5/20)

Pengakuan langsung oleh Departemen Kesehatan Moskow juga datang pada hari yang sama dengan Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin. Dikatakan sebenarnya jumlah orang yang terkena infeksi virus corona lebih dari tiga kali lipat dari angka yang selama ini dipaparkan.

Pengungkapan hasil test kit sering keliru saat adanya penderita Covdi-19 stadium akhir yang dinyatakan negatif.

Akibat kesalahan tersebut, orang yang sudah jelas terkena virus Covid-19 dan dalam beberapa kasus lainnya diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokternya. Alhasil mereka menginfeksi keluarga bahkan orang lain.

Mereka telah memverifikasi setidaknya satu kasus di mana itu terjadi dan orang tersebut menginfeksi orang lain di rumah mereka yang berujung pada kematian.

Adapun jumlah orang yang terkena infeksi Covid-19 di Rusia sebanyak 177.160 orang, menjadikan Rusia sebagai negara tertinggi urutan kelima di dunia. Kemungkinan besar angka yang sebenarnya lebih tinggi daripada angka yang selama ini dipaparkan

Lembaga medis negara menggunakan tes yang diproduksi oleh Institut Vektor milik Pemerintah Siberia. Mereka menggunakan alat yang disebut Polymerase Chain Reaction (PCR), yang dengan cepat membuat salinan sampel kecil molekul DNA, cetak biru untuk genetik hidup.

Menurut pernyataan Departeman Kesehatan Moskow, “Pada tahap akhir dari penyakit tersebut, tes PCR sering memberikan hasil yang negatif, maka kadang-kadang kami menggunakan tes lain yakni tes antibodi daripada PCR.

Moskow sebagai pusat wabah Rusia, lebih dari setengah kasus dan kematian yang dikonfirmasi dari ibukota Rusia tersebut. Pada bulan April, mereka mengubah kebijakan pengujian setelah dokter mengeluh hasil PCR tidak akurat dan mulai secara otomatis berasumsi bahwa siapa pun yang terkena pneumonia dapat terinfeksi.

Saat itulah mereka juga mulai melakukan pengujian antibodi virus corona, menggunakan kit yang dibuat oleh perusahaan Belanda bernama Inzek International Trading, yang katanya dapat membantu mengidentifikasi orang-orang yang telah diberikan tes PCR negatif tetapi sebenarnya memiliki virus.

Kekurangan
Penelitian ke-67 yang dilakukan oleh Rumah Sakit Moskow yang membandingkan keefektifan tes PCR dan tes antibodi.

Dalam satu kasus, 34 pasien telah diberikan tes PCR. Tetapi tes antibodi dengan tepat mengidentifikasi bahwa 13 dari mereka memiliki virus.

Dalam kasus lain, yang melibatkan 53 pasien, hasil dari dua metode pengujian sebagian besar bertepatan. Bukti ini menunjukan, Test PCR yang dilakukan adalah sangat buruk.

Merespon temuan tersebut, Kementerian Kesehatan Rusia mengatakan kasus virus corona dikonfirmasi tidak hanya dengan pengujian tetapi juga “secara klinis dan epidemiologi” sesuai dengan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Terkait virus corona baru-baru ini, di unit Garda Nasional di kota Syktyvkar, 1.000 km dari timur laut Moskow, juga memperlihatkan kelemahan dalam tes PCR.

Petugas medis Rusia pada bulan lalu menguji 151 prajurit di unit itu dengan menggunakan tes antibodi Inzek dan menemukan tanda-tanda penyakit yang disebabkan oleh virus corona terdapat pada 10 dari 151 prajurit, kata seorang petugas medis setempat. Namun jika menggunakan tes PCR, 10 prajurit itu dinyatakan bebas dari virus corona .

Garda Nasional Rusia membantah adanya wabah di unit itu yang dilaporkan oleh media lokal. Namun salah satu prajurit mengatakan, unit itu dikarantina setelah pengujian.

Ernest Mezak, seorang pengacara lokal di kelompok hak asasi manusia Putusan Publik, yang sedang melakukan penyelidikan terhadap wabah unit tersebut, berpikir bahwa para pemimpin daerah sengaja mengecilkan angka infeksi, sesuatu yang tidak bisa diterima oleh mereka.

“Presiden Vladimir Putin mengatakan pada bulan April, para pemimpin regional akan bertanggung jawab atas kegagalan dalam menekan wabah virus corona. Hal inilah yang membuat saya berpikir bahwa para pejabat regional terpaksa mengecilkan angka penyebaran virus corona,” kata Ernest Mezak.

Sumber : CNA
Pewarta : Jody Styawan
Editor : Mahadi

Related Articles

Latest Articles