12.1 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Tagar Modi Menyerah ke China Jadi Viral di India

New Delhi, MISTAR.ID
Tagar #ModiSurrendersToChina atau #ModiMenyerahkeChina menjadi viral di negara Bollywood, akhir pekan kemarin. Hal ini menyusul setelah Perdana Menteri India Narendra Modi membuat kontroversi di tengah konflik yang terjadi di perbatasan dengan China.

Politisi Partai Bharatiya Janata itu menyebut, China tidak memasuki wilayah India atau menangkap tentara di pos militer negeri itu. Ini terkait bentrok militer India dan China yang terjadi 15 Juni yang menewaskan 20 tentara negerinya.

“Tidak ada seorang pun (tentara China) di dalam wilayah kami,” ujar Modi pada para pemimpin oposisi akhir pekan kemarin sebagaimana ditulis Bloomberg.

Pernyataan ini bertentangan dengan komentar menteri luar negeri India beberapa hari sebelumnya. Di mana saat bertemu dengan perwira China, ia berujar pasukan Negeri Tirai Bambu masuk ke India dan mencoba mendirikan sebuah pos di Lembah Galwan, yang jadi bagian negeri itu.

Baca Juga:Pasca-Bentrok Perbatasan, China Bebaskan 10 Tentara India

Bahkan, China disebut punya niat untuk merubah fakta di lapangan dan melanggar semua perjanjian. Padahal dua negara di Himalaya dipisahkan oleh Line of Actual Control (Garis Kontrol Wilayah/LAC) sepanjang 3.488 kilometer (km).

Meski demikian sehari setelahnya Modi melalui kantornya menegaskan, akan ada upaya tegas dari pemerintah untuk pelanggaran yang dilakukan China di LAC.

“Kekerasan di Galwan pada 15 Juni muncul karena pihak China berusaha untuk mendirikan bangunan di seberang LAC dan menolak untuk berhenti dari tindakan seperti itu,” tulis pernyataan tersebut.

Sementara itu, China disebut kehilangan 40 tentaranya saat bentrokan terjadi dengan India di perbatasan yang disengketakan 15 Juni lalu. Hal ini dikatakan salah satu menteri India, kepada sebuah televisi lokal, pada Minggu (21/6/20).

“Jika 20 orang menjadi martir di pihak kita (India), maka ada setidaknya dua kali lipat korban di pihak mereka (China),” ujar Menteri Jalan dan Transportasi India VKSingh .

Meski demikian, Singh berujar ia tidak memiliki bukti yang mendukung pernyataannya. Namun China sempat mengiyakan ada korban meski tak menyebutkan jumlahnya.

Permasalahan India dan China terjadi sejak 1960-han. Bahkan perang sempat terjadi di 1962. Bagi India kawasan sengketa ini masuk Ladakh. Sedangkan bagi China kawasan itu disebut Aksai Chin, Xinjiang.(cnbcindonesia/hm10)

Related Articles

Latest Articles