Paris,MISTAR.ID
Serangan pisau mengakibatkan dua orang tewas dan lima lainnya cedera, Sabtu pagi (04/04/2020) di kota Roma-sur-Isere, satu jam perjalanan dari Lyon Selatan. Peristiwa itu dianggap sebagai serangan teroris oleh otoritas Prancis. Dua korban dalam kondisi kritis.
Penyerang berusia 33 tahun itu menikam tujuh orang di toko-toko dan jalan-jalan di pusat kota Roma-sur-Isere, tak lama sebelum ditangkap, kata polisi kepada ABC News.
Penyerang berkebangsaan Sudan itu ditangkap ketika dia berlutut di trotoar berdoa dalam bahas Arab.
Di situs Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner berbicara tentang perjalanan teroris sebelum mengatakan kepada pers, kantor kejaksaan anti teroris nasional saat ini sedang menilai situasi dan akan memutuskan apakah tindakan tersebut memenuhi syarat sebagai tindakan teroris atau tidak.
Polisi kehakiman Lyon awalnya membuka penyelidikan yang kemudian di malam hari, diambil alih oleh Kantor Kejaksaan Anti Terorisme.
Dalam siaran pers, kantor Kejaksaan Anti Teror mengungkapkan ada dokumen tulisan tangan dengan nuansa keagamaan mengatakan, penulis mengeluh tinggal di negara orang kafir, ditemukan selama pencarian dilakukan di rumah tersangka.
Tersangka ditahan dengan tuduhan pembunuhan dan percobaan pembunuhan sehubungan dengan organisasi teroris dan asosiasi teroris kriminal. Seorang kenalan dari tersangka juga ikut ditahan polisi.
“Pasukan keamanan turun tangan dan mampu dengan cepat menetralisir,” kata Castaner. “Saat saya berbicara kepada anda sekarang, sepertinya situasi telah dinetralkan.”
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan dukungannya kepada para korban dalam sebuah tweet “Simpati saya bersama para korban Roma-sur-Isere,”dan menyebutkan tindakan itu datang hanya untuk menambah kedukaan negara yang sudah berduka beberapa minggu ini.
Sumber : ABCNews
Editor : Mahadi
Alih Bahasa : Julyana Ang
