Crimea, MISTAR.ID
Rusia mengatakan menembak jatuh sekitar 28 drone yang terbang di atas Crimea pada Selasa (18/7/23) dini hari waktu setempat. Moskow menuduh drone yang jatuh itu milik Ukraina.
Seperti dilansir AFP pada Selasa (18/7/23), Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa sekitar 17 drone yang ditembakkan oleh tentara Ukraina, “dihancurkan” dan sekitar 11 drone lainnya “dinonaktifkan” secara elektronik. .
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan bahwa tidak ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat drone.
Baca juga:Â Inggris Bantah Terlibat Dalam Penyerangan Jembatan Crimea
Gubernur Crimea yang dipilih Rusia, Sergei Aksyonov, melaporkan secara terpisah melalui Telegram bahwa total 28 drone telah ditembak jatuh atau dihancurkan pada dini hari. “Tidak ada yang terluka,” katanya.
Ukraina belum berikan tanggapan resmi atas tuduhan Rusia.
Namun, serangan pesawat tak berawak di Crimea diketahui telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir ketika militer Ukraina melancarkan puluhan serangan terhadap pasukan Rusia yang menduduki wilayahnya.
Baca juga:Â Dua Orang Tewas Dalam 2 Kali Serangan di Jembatan Crimea
Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014 tetapi tidak diakui oleh komunitas internasional. Kyiv telah berulang kali mengkonfirmasi rencananya untuk merebut kembali Semenanjung Crimea.
Insiden terbaru terjadi pada Senin (17/7/23) waktu setempat di Jembatan Crimea, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai seorang anak.
Jembatan sepanjang 19 kilometer itu adalah satu-satunya jembatan yang menghubungkan wilayah Crimea ke daratan Rusia dan merupakan jalur pasokan utama bagi pasukan Moskow yang menyerang Ukraina.
Baca juga:Â Diduga Diserang Drone, Tangki Minyak Rusia Di Crimea Terbakar
Baik otoritas Ukraina maupun militer tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini di jembatan Crimea. Namun, sumber dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan bahwa serangan di jembatan Crimea adalah operasi bersama antara SBU dan Angkatan Laut Ukraina. (Mtr/hm21).
