10.4 C
New York
Sunday, April 28, 2024

Ribuan Orang Israel Langgar Lockdown Saat Pemakaman Pemuka Yahudi

Yerusalem, MISTAR.ID

Seorang pemuka Yahudi Ortodoks di Israel meninggal setelah terinfeksi Covid-19 di Israel. Namun, bukannya menjalankan protokol kesehatan, justru pemakamannya dihadiri lebih dari 10 ribu orang yang melanggar aturan lockdown, Minggu (31/1/21).

Rabi Meshulam Dovid Soloveitchik, meninggal di usia 99 tahun setelah sakit selama berbulan-bulan. Polisi mendesak orang banyak untuk menjauh dari pemakaman, tetapi tidak berhasil

Melanggar peraturan lockdown nasional yang bertujuan untuk mengekang penyebaran virus korona, ribuan orang menghadiri prosesi pemakaman pada Minggu 31 Januari 2021. Diperkirakan sekitar 10.000 orang menghadiri pemakaman tersebut. “Jika kami berusaha mencegah peristiwa massal tersebut, maka akan terjadi pertumpahan darah,” ujar pihak kepolisian, seperti dikutip media, Senin (1/2/21).

Baca juga: Lagi, PM Israel Dituntut Mundur Ribuan Pendemo

Rabbi Meshulam Dovid Soloveitchik, Kepala Brisk Yeshiva di Yerusalem dan keturunan dari dinasti kerabian Soloveitchik tertular virus tahun lalu, dan kondisinya dilaporkan memburuk secara dramatis selama akhir pekan.

Prosesi pemakaman berangkat dari rumahnya, di seberang yeshiva di lingkungan Sanhedria Yerusalem, pada pukul 11.00 pagi waktu setempat. Jenazahnya akan dibawa ke pemakaman Har Hamenuhot di lingkungan Givat Shaul, di mana pemakaman dijadwalkan pada sore hari, dengan ribuan lainnya diharapkan menghadiri.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak ikut dalam prosesi atau penguburan dan mengatakan mereka sedang “bernegosiasi” dengan tokoh masyarakat untuk mencegah pertemuan massal terkait dengan pemakaman.

Selama pemakaman, diumumkan bahwa Rabbi Yitzhok Scheiner, 98, kepala Kamenitz yeshiva di Yerusalem dan setelah Soloveitchik, Kepala Yeshiva ultra-Ortodoks tertua di Israel, juga meninggal karena covid-19 di rumah sakit Hadassah Ein Kerem.

Scheiner yang kelahiran AS adalah anggota panel kerabian yang memimpin faksi Degel HaTorah non-Hasid Lithuania dari partai United Torah Yudaism. Israel beberapa minggu memasuki penguncian nasional ketiga untuk memerangi virus, tetapi tingkat infeksi tetap tinggi, dengan ribuan kasus baru didiagnosis setiap hari.

Baca juga: 13 Orang Alami Kelumpuhan Wajah di Israel Akibat Efek Samping Vaksin Covid-19

Ada pelanggaran aturan di semua wilayah negara, tapi ada laporan berulang kali pelanggaran aturan mencolok di beberapa komunitas ultra-Ortodoks. Termasuk dengan membuka sekolah, mengadakan acara keagamaan dan merayakan pernikahan.

Tingkat infeksi di komunitas ultra-Ortodoks tinggi secara tidak proporsional, kemungkinan karena pelanggaran penguncian serta kondisi kehidupan yang ramai dan faktor lainnya.

Polisi yang berusaha menegakkan peraturan di beberapa daerah ultra-Ortodoks menemui perlawanan dengan kekerasan termasuk kerusuhan langsung dan serangan terhadap petugas, terutama di Bnei Brak, di sebelah Tel Aviv. Tokoh masyarakat Ultra-Ortodoks menuduh polisi menggunakan kekuatan berlebihan.

Masalah ketidakpatuhan ultra-Ortodoks telah memicu reaksi publik dan pertikaian politik dalam koalisi yang memerintah. Partai Ultra-Ortodoks yang bersekutu dengan partai Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menentang kenaikan denda karena melanggar aturan kuncian. Sementara partai Biru dan Putih mengatakan, kenaikan dan langkah-langkah penegakan hukum yang lebih ketat diperlukan. (medcom/hm09)

Related Articles

Latest Articles