17.5 C
New York
Monday, April 29, 2024

Puluhan Imigran Tewas dalam Kapal Karam di Pantai Libya

Libya, MISTAR.ID

Sebanyak 11 jenazah imigran termasuk seorang anak ditemukan di Pantai Libya, setelah kapal mereka tenggelam di dekat pantai Afrika Utara. Mayat-mayat ini ditemukan seorang penjaga pantai Libya yang kebetulan patroli di sekitar lokasi.

Dikutip media, Rabu ((26/4/23), penjaga pantai juga membantu setidaknya empat orang yang selamat dari kecelakaan kapal itu dan berhasil berenang ke pantai setelah kejadian tersebut.

Ini adalah tragedi migran terbaru di sekitar Afrika Utara setelah kapal migran tenggelam minggu lalu di sebelah barat Tripoli yang menewaskan sedikitnya 34 orang. Otoritas di Kota Garabulli, sekitar 50 kilometer (30 mil) di sebelah timur Tripoli, mendapat laporan tentang jasad yang terapung di air beberapa meter dari pantai.

Baca Juga:Miris! 73 Orang Tewas Dalam Insiden Kapal Imigran Karam di Suriah

Mereka menemukan jenazah 10 laki-laki dan seorang gadis, kemudian menaruh mereka dalam tas jenazah putih dan menyelamatkan para korban yang terlalu lelah untuk lari.

Para korban berusaha memulihkan nafas dan kekuatan mereka setelah menerima makanan dan minuman dari penyelamat.

Salah satu pengungsi mengatakan bahwa kapal itu membawa sekitar 80 orang sebelum tenggelam di dekat pantai. Beberapa orang melarikan diri setelah berenang kembali ke pantai, tetapi nasib pengungsi lain tidak jelas.

Mereka yang ada di atas kapal yang karam tersebut berasal dari berbagai negara, termasuk Bangladesh, Mesir, dan Pakistan, sesuai dengan paspor yang ditunjukkan oleh para korban selamat.

Pada malam hari, penjaga pantai melakukan misi kedua untuk menyelamatkan para migran yang ada di atas kapal lain yang sedang mengalami kesulitan di kota yang sama.

“Kami menyelamatkan 61 migran yang ada di atas kapal lain dan mereka semua aman, mereka berasal dari Suriah, Pakistan, Bangladesh, dan negara-negara Afrika,” kata seorang pejabat dari penjaga pantai Garabulli.

Sementara itu, lebih dari satu dekade kekerasan di Libya sejak jatuhnya dan pembunuhan diktator Moamer Kadhafi pada 2011 telah membuat negara tersebut menjadi tempat subur bagi penyelundup manusia yang telah dituduh melakukan penindasan mulai dari pemerasan hingga perbudakan.(cnn/hm12)

Related Articles

Latest Articles