Paris, MISTAR.ID
Polisi Prancis telah membuka penyelidikan atas penembakan seorang wanita berhijab oleh seorang petugas polisi di Stasiun kereta ibukota Paris pada Selasa (31/10/23).
Investigasi ini dilaksanakan untuk menentukan apakah penembakan polisi yang menyebabkan seorang wanita berusia 38 tahun dalam kondisi kritis dapat dibenarkan.
Dua petugas polisi diduga menembakkan delapan peluru ke arah wanita tersebut, menyebabkan luka fatal di perutnya, kata kantor kejaksaan.
Sebelumnya diberitakan, seorang petugas polisi hanya melepaskan satu tembakan.
Kejadian ini bermula saat penumpang kereta api mengeluhkan kelakuan seorang wanita yang berjilbab dan menutup wajahnya.
Baca juga : Larangan Unras Dicabut, Ribuan Warga di Paris Turun ke Jalan untuk Mendukung Palestina
Dia diduga melakukan ancaman di stasiun kereta Paris, pada jam sibuk pagi hari. Sumber tersebut mengatakan bahwa setelah penumpang kereta komuter dari pinggiran timur ke Paris memberi tahu polisi, polisi berusaha untuk “mengkarantina” wanita tersebut di stasiun Bibliothèque François Mitterrand, di selatan ibu kota, di mana dia kemudian dievakuasi.
Menurut para saksi mata, wanita tersebut meneriakkan “Allahu Akbar” (“Tuhan Yang Maha Besar”) dan “mengancam,” kata sumber polisi, seraya menambahkan bahwa “polisi meledakkan senjata karena khawatir akan keselamatan mereka.
