Seoul, MISTAR.ID
Kepolisian Korea Selatan tengah menyelidiki sebuah surat elektronik (surel) yang mengklaim bertanggung jawab atas kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan pada Minggu (29/12/24) lalu.
Surel tersebut juga memuat ancaman akan meledakkan bom berkekuatan tinggi di beberapa pusat kota besar di Korea Selatan pada malam pergantian Tahun Baru 2025, Selasa (31/12/24).
Surel misterius itu diterima oleh seorang pegawai Kementerian Kehakiman Korea Selatan pada Senin (30/12/24) pukul 08.50 waktu setempat. Pegawai tersebut segera melaporkan ancaman tersebut kepada polisi.
Dalam surel yang ditulis dalam bahasa Jepang dan Inggris itu, pengirim yang menggunakan nama “Takahiro Karasawa” mengaku bertanggung jawab atas kecelakaan Jeju Air yang menewaskan 179 dari 181 penumpang. Selain itu, pengirim juga mengancam akan meledakkan bom di sejumlah pusat kota besar pada malam Tahun Baru 2025.
Baca juga:Â 68 Ribu Tiket Jeju Air Dibatalkan Usai Kecelakaan
Pesawat Jeju Air mengalami kecelakaan tragis pada akhir pekan lalu. Sementara penyelidikan awal menunjukkan kemungkinan penyebab kecelakaan adalah bird strike atau tabrakan dengan burung, beberapa pakar menyebutkan bahwa kemungkinan lain adalah kegagalan mesin.
Ancaman serangan bom melalui email bukan pertama kalinya terjadi di Korea Selatan. Pada Agustus lalu, seorang dengan nama yang sama, Takahiro Karasawa, dikaitkan dengan ancaman serupa terhadap fasilitas publik di negara tersebut.
Namun, salah satu individu dengan nama tersebut telah menyatakan bahwa identitasnya disalahgunakan. “Sepertinya nama saya digunakan tanpa izin,” ungkapnya.
Polisi menduga pengirim surel ini merupakan anggota kelompok ekstremis. Hingga kini, pihak berwenang terus menyelidiki kasus ini, termasuk kemungkinan hubungan antara kecelakaan Jeju Air dan ancaman bom yang baru diterima. (cnn/hm25)