17.2 C
New York
Sunday, September 29, 2024

Perang Armenia-Azerbaijan Berlanjut, Total Korban Tewas Capai 99 Orang

Yerevan, MISTAR.ID

Total korban tewas pertempuran terbaru di perbatasan Armenia dan Azerbaijan bertambah menjadi 99 orang. Pertempuran terbaru sejak Selasa kemarin ini memicu kekhawatiran akan erjadinya permusuhan yang lebih luas antara kedua negara. Armenia mengatakan, 49 tentaranya tewas dalam pertempuran. Sedangkan dari sisi Azerbaijan, jumlah kematian mencapai 50.

“Pertempuran meletus beberapa menit setelah tengah malam, dengan pasukan Azerbaijan melepaskan rentetan artileri dan serangan pesawat tak berawak di banyak bagian wilayah Armenia,” kata Kementerian Pertahanan Armenia, dilansir media, Rabu (14/9/22).

Mereka mengatakan, penembakan semakin berkurang pada siang hari, namun pasukan Azerbaijan berusaha maju ke wilayah Armenia. Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Azerbaijan menuturkan, pihaknya hanya menanggapi provokasi skala besar oleh Armenia dari Senin malam hingga Selasa pagi. Menurut mereka, pasukan Armenia menanam ranjau dan menembaki militer Azerbaijan.

Baca juga: 49 Tentara Armenia Tewas dalam Pertempuran Melawan Azerbaijan

Kedua negara telah terkunci dalam konflik puluhan tahun atas Nagorno-Karabakh, yang merupakan bagian dari Azerbaijan tetapi telah berada di bawah kendali pasukan etnis Armenia yang didukung Pemerintah Armenia sejak perang separatis di sana berakhir pada 1994.

Azerbaijan merebut kembali Nagorno-Karabakh dalam perang enam minggu pada 2020. Perang tersebut menewaskan lebih dari 6.600 orang, dan berakhir dengan kesepakatan damai yang ditengahi Rusia.

Moskow mengerahkan sekitar 2.000 tentara ke wilayah itu sebagai pasukan penjaga perdamaian di bawah kesepakatan. Menanggapi perselisihan terbaru, Kementerian Luar Negeri Rusia mendesak kedua pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.

Baca juga: Di Tengah Ketegangan Ukraina-Rusia, Bandara Kiev Masih Tenang

Negeri Beruang Merah memiliki hubungan ekonomi dan keamanan yang kuat dengan Armenia, yang menjadi tuan rumah pangkalan militer Rusia. Di waktu bersamaan, Rusia juga mengembangkan kerja sama yang erat dengan Azerbaijan.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak Armenia dan Azerbaijan untuk mengambil langkah cepat untuk mengurangi ketegangan, menahan diri secara maksimal dan menyelesaikan setiap masalah yang beredar melalui dialog. Guterres juga meminta kedua negara berkomitmen terhadap perjanjian sebelumnya. (medcom/hm09)

Related Articles

Latest Articles