26.3 C
New York
Wednesday, May 8, 2024

PBB Ultimatum Israel-Hamas Patuhi Gencatan Senjata

New York, MISTAR.ID

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengultimatum kedua belah pihak baik Israel maupun Hamas dengan seruan keras untuk tunduk pada kesepakatan gencatan senjata usai readyviewed konflik selama 11 hari yang telah membunuh ratusan sipil.

Seruan itu dibuat Dewan Keamanan PBB dalam sebuah kesepakatan bersama.

“Dewan Keamanan menyambut baik pengumuman gencatan senjata yang dimulai 21 Mei dan mengakui peran penting Mesir, negara-negara kawasan lain” bunyi pernyataan bersama Dewan Keamanan PBB, dikutip dari AFP, Minggu (23/5/21).

Baca Juga: Hamas Tembakkan Roket 250 Kg ke Bandara Israel

“Dan menekankan kebutuhan segera untuk bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Palestina, khususnya di Gaza,” lanjut pernyataan tersebut.

Diberitakan sebelumnya, perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlaku pada Jumat (21/5/21) sehari setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan, “penurunan yang signifikan”, atas konflik di Jalur Gaza ke Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Desakan Biden itu terjadi di tengah tawaran mediasi oleh Mesir, Qatar, dan PBB.

Baca Juga: China Undang Utusan Palestina dan Israel untuk Berunding

Sementara itu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sebelumnya menghadiri pertemuan dengan para pejabat tinggi keamanan menjanjikan akan mencapai tujuan kampanye militer yakni pemulihan ketenangan dan keamanan bagi warga Israel.

Seorang tokoh senior Hamas mengklaim kemenangannya pada Jumat (21/5/21), setelah diberlakukannya gencatan senjata Israel Hamas.

“Ini adalah euforia kemenangan,” kata Khalil Al Hayya anggota paling senior kedua dari biro politik Hamas di Jalur Gaza, dalam pidatonya di hadapan ribuan orang yang merayakan.

Baca Juga: Bertahun-tahun Lindungi Israel dari Serangan Rudal, Kubah Besi Akhirnya Jebol Ditembus Rudal Hamas

Dia juga berjanji membangun kembali rumah-rumah yang hancur akibat serangan udara Israel.

Kantor berita AFP melaporkan, gencatan senjata yang ditengahi Mesir ini juga mencakup kelompok bersenjata terkuat kedua di Gaza, yaitu Islamic Jihad.

Gencatan senjata Israel Hamas disepakati pada Kamis (20/5/21) dan mulai berlaku sejak Jumat dini hari, setelah desakan dunia untuk menghentikan pertumpahan darah sejak awal Mei tersebut.

Serangan Israel di Gaza sejak 10 Mei telah menewaskan 232 warga Palestina termasuk 65 anak-anak dan milisi, serta melukai 1.900 orang lainnya menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Gaza juga menjadi porak-poranda, puing-puing berserakan dengan sekitar 120.000 orang mengungsi, menurut keterangan Hamas.

Tentara Israel mengatakan, Hamas dan kelompok bersenjata lainnya di Gaza telah menembakkan lebih dari 4.300 roket selama konflik Palestina dan Israel.

Namun mayoritas roket itu yang menuju ke arah permukiman berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.

Serangan roket-roket itu merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk dua anak dan seorang tentara, satu warga India, dan dua warga Thailand.

Konflik Israel Palestina memanas setelah Hamas menembakkan roket ke arah Yerusalem, menyusul bentrokan antara polisi dengan demonstran di kompleks Masjid Al Aqsa. Israel lalu menggelar serangan udara yang disebut menargetkan ratusan sasaran militer di Gaza, dan menewaskan puluhan komandan milisi.(CNN/kompas/hm02)

Related Articles

Latest Articles