12.8 C
New York
Tuesday, April 30, 2024

Organisasi Nirlaba Desak Johnson & Johnson Hentikan Penjualan Bedak Bayi Secara Global

Washington, MISTAR.ID
Lebih dari 170 kelompok nirlaba pada hari, Rabu (8/7/20), menyerukan Johnson & Johnson untuk berhenti menjual bedak bayi Johnson’s berbasis talc di seluruh dunia, dengan alasan kekhawatiran mengandung asbes penyebab kanker, menurut pernyataan dari kelompok advokasi Black Women for Wellness.

Kelompok-kelompok itu, yang meliputi lembaga pendidikan seperti Universitas Emory dan kelompok aktivis seperti Greenpeace, antara lain, juga menginginkan perusahaan untuk menarik kembali inventaris yang ada di Amerika Utara.

Janette Robinson Flint selaku Direktur Eksekutif Black Women for Wellness mengatakan, dalam sebuah pernyataan bahwa pilihan J&J untuk terus memasarkan bedak bayi di pasar internasional, seringkali kepada konsumen Black dan Brown, bertentangan dengan pernyataan yang dikeluarkan pada Juni 2020, yang berkomitmen untuk memerangi ketidaksetaraan ras.

Johnson & Johnson (J&J) mengatakan, pada bulan Mei 2020 akan menghentikan penjualan bedak bayi di Amerika Serikat dan Kanada Dia mengatakan, bahwa permintaan produk itu telah jatuh akibat apa yang disebut sebagai “salah informasi” tentang keamanan produk di tengah rentetan tantangan hukum.

Baca Juga:Johnson & Johnson Tarik Bedak Bayi dari Pasar BPOM Masih Melakukan Uji Laboratorium

Namun, J&J mengatakan, akan terus menjual produk berbasis talc di pasar lain di seluruh dunia.

“Puluhan tahun studi ilmiah independen oleh para ahli medis di seluruh dunia mendukung keamanan Bedak Bayi Johnson,” kata J&J dalam sebuah pernyataan, Rabu (8/7/20). “Kami terus menawarkan produk ini di banyak wilayah lain di seluruh dunia di mana ada permintaan konsumen yang lebih tinggi,” sebutnya.

J&J telah menghadapi pengawasan ketat terhadap keamanan bedak bayinya setelah laporan investigasi oleh Reuters di sini pada tahun 2018, yang menemukan perusahaan selama beberapa dekade mengetahui bahwa ada kandungan asbes di bedak tersebut.

Pembuat obat AS menghadapi ribuan tuntutan hukum dari konsumen dan para penyintas, mereka mengklaim produk bedaknya menyebabkan kanker karena kontaminasi dengan asbes, yang lebih dikenal sebagai karsinogen .

Perusahaan mengatakan, pada bulan Mei bahwa keputusannya untuk menghentikan Baby Powder berbasis bedak di Amerika Utara tidak terhubung ke salah satu investigasi tersebut.(reuters/ja/hm10)

Related Articles

Latest Articles