11.8 C
New York
Wednesday, May 1, 2024

Norovirus Infeksi 30 Murid, Sekolah Di China Diliburkan

Beijing, MISTAR.ID

Pemerintah China meliburkan Sekolah Menengah Fuzhou 40 di Provinsi Fujian, selama dua hari setelah 30 murid dinyatakan terinfeksi norovirus pada Minggu (15/11/20). Media lokal melaporkan beberapa murid tersebut mengalami gejala diare sejak Selasa pekan lalu. Pihak sekolah menuturkan diare tersebut disebabkan oleh infeksi norovirus.

“Semua siswa di sini makan dari sekolah, jadi kami menduga ada yang salah dari kantin sekolah. Sekolah akhirnya meliburkan kelas selama dua hari,” kata seorang warga bermarga Chen. Ini bukan pertama kalinya infeksi norovirus merebak di China. Wabah norovirus telah melanda beberapa sekolah dan taman kanak-kanak (TK) di China selama beberapa bulan terakhir.

Kepala Sekolah Fuzhou 40 yang bermarga Zhang mengatakan bahwa sekolah tidak meliburkan kelas, hanya menyesuaikan jam belajar mengajar. Ia membantah bahwa wabah norovirus terjadi akibat sanitasi yang buruk di sekolah. Zhang meyakini infeksi norovirus adalah masalah epidemiologis dan tidak ada hubungannya dengan makanan siswa-siswi yang disediakan oleh katering sekolah.

Baca juga: China Diserang Infeksi Noravirus

“Kami meminta guru kelas menjelaskan situasinya kepada orang tua dan mengambil sampel makanan sekolah untuk diuji. Hasil tesnya ternyata baik-baik saja,” kata Zhang seperti dikutip media. “Kegiatan di kelas diharapkan tetap dilanjutkan pada Senin setelah pihak sekolah memastikan tidak ada risiko infeksi lagi,” paparnya menambahkan.

Norovirus merupakan penyakit sangat menular dan menginfeksi sekitar 685 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Jenis virus Norovirus sama sekali berbeda dari virus corona. Jika virus corona menyebar dari manusia ke manusia melalui cairan, norovirus menyebar dari kotoran orang yang terinfeksi.

Pengidap norovirus sering mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, sakit perut dan diare dalam waktu 24 jam setelah makan. Infeksi norovirus terus bermunculan di China dan mulai menjadi masalah kesehatan warga Negeri Tirai Bambu.

Pada 29 Oktober lalu, sejumlah pelajar taman kanak-kanak di Provinsi Liaoning, timur laut China, terinfeksi norovirus. Hal itu menyebabkan taman kanak-kanak tersebut ditutup sementara. Sebelumnya di bulan yang sama, wabah norovirus juga menyerang sebuah universitas di Provinsi Shanxi, utara China.

Hingga kini, belum ada vaksin norovirus yang teruji di pasaran. Pada Februari 2019, pihak berwenang China mengatakan telah melakukan uji klinis untuk vaksin tetravalen pertama di dunia yang dianggap anti-norovirus. Vaksin yang telah dikembangkan selama empat tahun terakhir disebut dapat mencegah 80 sampai 90 persen infeksi norovirus. (cnn/hm09)

Related Articles

Latest Articles