12.9 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Mutasi Covid-19, Ribuan Pengemudi Truk Terjebak Di Inggris

Paris, MISTAR.ID

Terjebak dalam perjalanan akibat varian baru Covid-19, ribuan pengemudi truk akhirnya akan dapat meninggalkan Inggris untuk kembali ke Prancis mulai Rabu (23/12/20), setelah Pemerintah Prancis mencabut aturan penutupan perbatasan yang ditujukan untuk mencegah penyebaran varian baru virus penyebab Covid-19.

Banyak negara di dunia menutup pintu mereka bagi pengunjung dari Inggris pada pekan ini setelah ditemukan jenis mutasi virus corona yang diperkirakan menular lebih cepat hingga 70%.

Prancis bahkan mengambil langkah lebih lanjut dengan menolak penumpang dan kargo dari Inggris, beberapa hari sebelum Inggris meninggalkan Uni Eropa. Hal itu membuat ribuan pengemudi truk Eropa terjebak di Inggris bagian tenggara, menjelang Natal ini. Pemerintah Prancis kemudian mencabut blokade untuk mengizinkan para pengemudi dengan hasil tes negatif Covid-19 untuk memasuki negara itu.

Baca juga: 39 Migran Vietnam Tewas Tragis

Menteri Pekerjaan Umum Inggris Robert Jenrick menyebut bahwa pihak militer akan membantu pembangunan lokasi uji deteksi Covid-19 demi melancarkan mobilitas truk-truk tersebut, namun mereka memerlukan waktu untuk mengurai antreannya hingga selesai.

“Saya harap pagi ini kita dapat melihat orang-orang serta kendaraan berat melintasi kanal di Selat Dover,” kata Jenrick dalam wawancara dengan stasiun televisi. “Kami menyiapkan infrastrukturnya, sehingga pihak angkatan bersenjata dapat membantu kami di awal untuk membangunnya serta mengurai antrean yang kita lihat,” ujar Jenrick.

Para pengemudi truk pertama-tama akan menjalani tes sampingan Covid-19, dan mereka yang mempunyai hasil positif akan menjalani tes yang lebih komprehensif dengan PCR–yang perlu waktu lebih lama hingga hasilnya keluar. Pengemudi yang dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes PCR akan dipindahkan ke hotel untuk isolasi.

Baca juga: Panik, 40 Negara Blokir Inggris Akibat Mutasi Covid-19

Tes Covid-19 Negatif

Pengemudi Prancis dan asing dapat kembali memasuki Prancis dari Inggris asalkan mereka dites negatif Covid-19 dalam 72 jam sebelum masuk, menurut Kementerian Transportasi Prancis. Otoritas Inggris akan menyediakan fasilitas pengujian bagi pengemudi truk sehingga mereka dapat dengan cepat mendapatkan hasilnya dan berkendara ke Prancis, kata kementerian tersebut. Dalam kasus tes positif, pengemudi harus mengisolasi di Inggris selama 10 hari, dengan akomodasi yang disediakan oleh otoritas Inggris, kata pernyataan itu.

Negara-negara di seluruh dunia telah menutup perbatasan mereka ke Inggris sejak akhir pekan, ketika Perdana Menteri Boris Johnson membatalkan rencana Natal untuk jutaan warga Inggris karena varian baru Covid-19, meskipun Johnson mengatakan tidak ada bukti bahwa varian baru virus corona itu lebih mematikan.

Kekhawatiran utama adalah bahwa varian baru Covid-19 secara signifikan lebih dapat ditularkan daripada galur aslinya. Ia memiliki 23 mutasi dalam kode genetiknya – jumlah perubahan yang relatif tinggi – dan beberapa di antaranya memengaruhi kemampuannya untuk menyebar.

Baca juga: Mutasi Baru Covid-19, Inggris Diblokir Ramai-ramai

Para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa vaksin yang saat ini sedang digunakan di Inggris – dibuat oleh Pfizer PFE.N dan BioNtech 22UAy.DE – atau suntikan Covid-19 lainnya yang sedang dikembangkan tidak akan melindungi terhadap varian ini, yang dikenal sebagai garis keturunan B.1.1.7 .

Inggris berada dalam karantina Covid-19 yang efektif hanya sembilan hari sebelum berpisah dengan Uni Eropa setelah masa transisi. Krisis baru ini menyebabkan beberapa pembeli panik yang memborong barang-barang di rak-rak supermarket.

Pengemudi truk yang terdampar di dekat pelabuhan Dover mengatakan bahwa mereka hanya ingin pulang tepat waktu untuk Natal. Sebagian besar tidur semalaman di truk mereka.

“Peluang saya untuk pulang ke rumah saat Natal menurun. Itu bodoh dan saya gugup dan tidak senang tentang itu,” kata Stanislaw Olbrich, seorang sopir truk Polandia berusia 55 tahun yang terjebak 24 mil (40 km) di utara Dover. (ant/hm09)

Related Articles

Latest Articles