16.1 C
New York
Sunday, May 12, 2024

Militer Niger Gulingkan Pemerintahan Presiden Mohamed Bazoum

Sejumlah personel militer tampil di saluran televisi Niger, Rabu (26/7/2023) malam waktu setempat, beberapa jam menyusul penahanan Presiden Mohamed Bazoum.

Menyampaikan pernyataan dengan membaca, Kolonel Amadou Abdramane–sambil duduk dan dikawal 9 prajurit yang mengenakan pakaian dinas lapangan– mengatakan bahwa angkatan pertahanan dan keamanan negara tersebut telah memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan rezim Bazoum.

Amadou mengatakan, pihaknya telah menutup tapal batas negara Afrika barat daya tersebut serta menskor semua institusi dan memberlakukan jam malam nasional.

Para tentara itu juga memperingatkan agar pemerintahan asing tidak ikut campur dalam urusan tersebut. Kudeta dilaporkan dipimpin oleh seorang politisi yang juga kepala keamanan regional.

BACA JUGA:

Personel militer itu juga termasuk satuan pengawal Presiden Bazoum. Sebelumnya dikatakan bahwa mereka melakukan negosiasi dengan sang presiden–yang digambarkan sebagai aman dan baik–di lokasi yang tidak disebutkan.

Langkah pasukan pengawal elit dengan cepat dihadap kelompok militer lebih besar dan garda nasional, yang mengancam akan menyerang pasukan kepresidenan jika mereka tidak segera mundur.

Keterangan sumber yang dekat dengan Bazoum menggambarkan, langkah itu adalah kemarahan pasukan elit. Saat itu, pembicaraan sedang sedang berlangsung ketika tentara memblokir akses ke istana Rabu (26/7/2023) sekitar pukul 6.30 pagi.

BACA JUGA:

Seorang wartawan Reuters juga melaporkan melihat kendaraan militer memblokir pintu masuk ke istana di ibukota Niamey.

“Akses ke kementerian di sebelah istana juga telah diblokir,” kata sumber keamanan, mengutip TheGuardian.

Sementara itu, warga di bagian lain kota mengatakan, lalu lintas berjalan lancar dan tidak ada terlihat orang bersenjata di jalanan.

Sementara itu, seorang staf kepresidenan mengaku bahwa mereka tidak lagi memiliki akses ke istana. Sedangkan pernyataan dari kepresidenan di Twitter menunjukkan bahwa pengawal presiden telah mencoba untuk mendapatkan dukungan dari beberapa anggota angkatan bersenjata dalam tindakan mereka.

Ketua Komisi Uni Afrika, HE Moussa Faki Mahamat, mengutuk tindakan yang disebutnya sebagai percobaan kudeta. Penggulingan pemerintahan itu menjadi percobaan kudeta kelima di Niger selama empat tahun terakhir. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles