14.6 C
New York
Friday, May 3, 2024

Mengenal Vanuatu, Negeri ‘Seupil’ yang Coba Usik Indonesia Soal Papua

Jakarta, MISTAR.ID

Nama Vanuatu kembali mencuat setelah menyinggung soal Papua merdeka di sidang majelis umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negeri itu menuduh Pemerintah Indonesia melakukan pelanggaran HAM di Papua.

“Ada pelanggaran hak asasi manusia terjadi di tengah-tengah kita. Orang-orang di Papua terus menerus menderita dari siksaan pelanggaran HAM,” kata Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman dalam pidatonya di sidang PBB pada Minggu (27/9/20).

Pidato Loughman ini ditanggapi oleh Diplomat perwakilan Indonesia Silvany Austin Pasaribu, mengatakan negara ini terlalu ikut campur dengan urusan Indonesia. Silvany juga mengingatkan Vanuatu bukan representasi rakyat Papua.

Baca Juga:Saat Sidang Umum PBB, Silvany Austin Pasaribu Pukul Telak Perwakilan Vanuatu

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah juga memberikan tanggapan yang serupa. “Sudah diberi respon yang proporsional atas penyampaian Vanuatu di sidang Majelis Umum PBB tersebut,” katanya saat dihubungi CNBC Indonesia lewat pesan singkat.

Vanuatu sendiri bukan nama yang asing, sebab setiap tahun mereka rutin mengincar RI dengan pelanggaran HAM masyarakat Papua. Merasa memiliki kedekatan etnis dengan Papua, Vanuatu pun menyuarakan isu Papua di PBB sejak 2016.

Republik Vanuatu sendiri merupakan negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan. Negara “seujung kuku” ini terletak di sebelah timur Australia, timur laut Kaledonia Baru, barat Fiji dan selatan Kepulauan Solomon.

Nama Vanuatu berasal dari kata “vanua” yang berarti “tanah” atau “rumah”, kata ini juga terdapat dalam beberapa rumpun bahasa Austronesia, dan kata “tu” (berdiri). Penggabungan kedua kata tersebut menunjukkan status independen dari suatu negara baru.

Awalnya, wilayah ini diberi nama La Austrialia del Espíritu Santo oleh Fernandes de Queiros dari Portugis beserta armadanya dari Spanyol yang pertama kali menginjakkan kaki di kepulauan tersebut pada tahun 1606.

Baca Juga:Sosok Silvany Pasaribu yang Bikin KO PM Vanuatu soal Papua di PBB

Namun pada tahun 1880, kepulauan ini jatuh ke tangan Prancis dan Britania Raya. Pada tahun 1906, kedua negara ini setuju untuk membentuk pemerintahan bersama atau kondominium yang diberi nama Hebrides Baru.

Gerakan kemerdekaan mulai muncul tahun 1970, dan Republik Vanuatu berhasil merdeka pada 30 Juli 1980. Negara seluas 12,189 km2 dengan Ibu Kota Port Vila ini kemudian menjadi anggota PBB, Persemakmuran Britania, Francophonie, dan Forum Kepulauan Pasifik.

Sejak 1994, Vanuatu dibagi menjadi 6 provinsi. Nama dari semua provinsi berasal dari huruf pertama dari nama pulau-pulau konstituen mereka, yakni Malampa (Malakula, Ambrym, Paama); Penama (Pentecost, Ambae, Maewo); Sanma (Santo, Malo); Shefa (Shepherd, Efate); Tafea (Tanna, Aniwa, Futuna, Erromango, Aneityum); dan Torba (Torres, Banks).

Dengan jumlah populasi 307.815 per 2020, Vanuatu kini terkenal dengan penawaran scuba diving di terumbu karang, gua bawah air, dan melihat bangkai kapal seperti kapal pasukan SS President Coolidge era Perang Dunia II.(cnbcindonesia.com/hm01)

Related Articles

Latest Articles