Timor Lesta, MISTAR.ID

Pelaksanaan Pemilu Parlemen di Negara Timor Leste berhasil dimenangkan partai tokoh kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao, yakni Kongres Nasional Rekonstruksi Timor (KNRT).

Namun KNRT gagal mencapai mayoritas langsung. KNRT yang saat ini berperan sebagai oposisi memperoleh 41,6 persen suara.

Sesuai keterangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Timor Leste pada Selasa (23/5/23), lawan utama KNRT, yakni koalisi petahana Partai Fretilin, meraih 25,7 persen suara.

Baca juga:Mengenal Maromak, Kepercayaan Asli Orang Timor Leste

KNRT mengamankan 31 kursi dari 65 kursi di Parlemen Timor Leste. Sementara Fretilin mendapat jatah 19 kursi. Partai lainnya yang turut memperoleh kursi Parlemen Nasional adalah Partai Demokrat (6 kursi), Partai Khuto (5 kursi) dan Partai Pembebasan Rakyat (4 kursi).

Kemenangan KNRT membuka peluang bagi Gusmao untuk kembali memimpin Timor Leste. Ini dapat terwujud jika Presiden pertama Timor Leste. dapat membentuk koalisi.

Berdasakan konstitusi Timor Leste, jika tidak ada pemenang langsung dalam Pemilu Parlemen, maka memberikan kesempatan kepada partai dengan suara terbanyak untuk membentuk koalisi.

Baca juga: Lakukan Pelecehan 12 Anak di Timor Leste, Pastor Divonis 12 Tahun Penjara

Perolehan kursi di parlemen yang dibutuhkan untuk mayoritas langsung adalah 33 kursi. Karena KNRT hanya meraih 31 kursi, ia harus menjalin koalisi dengan satu atau lebih dari 16 partai di sana.

Diperkirakan KNRT akan berkoalisi dengan Partai Demokrat yang sudah mengamankan 6 kursi. Sementara Fretilin selaku petahana atau pemegang pemerintahan saat ini telah berjanji akan menerima hasil pemilu.

KNRT diketahui memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) Timor Leste tahun lalu. Sekutu Gusmao, yang juga peraih Nobel Perdamaian, yakni Jose Ramos-Horta, mengambil posisi tersebut.

Baca juga: Malaysia Dan Timor Leste Sumbang 600 Paket Sembako Ke Polres Belawan

Fretilin merupakan kelompok pejuang yang berusaha memerdekakan Timor Leste dari Indonesia. Sayap militer Fretilin dipimpin oleh Xanana Gusmao. Dia terpilih sebagai presiden pertama Timor Leste pada 2002, setelah Timor Leste resmi merdeka.

Gusmao meninggalkan Fretilin pada 2007 dan mendirikan KNRT. Pada tahun itu, ia menjadi Perdana Menteri (PM) Timor Leste dan menjabat hingga tahun 2015. (republika/hm16)