12.1 C
New York
Tuesday, May 14, 2024

Krisis Energi, Eropa Terancam ‘Kedinginan’

Italia, MISTAR.ID
Krisis energi yang menghantam Eropa membuat sejumlah negara mulai merancang rencana penghematan jelang musim dingin. Bahkan, mengorbankan kinerja industri seperti yang dirancang Italia.

Berdasarkan laporan surat kabar Il Messagero, Senin (17/10/22), yang dikutip Russia Today, Italia mungkin menangguhkan produksi industri selama 30 hari pada musim dingin ini sebagai bagian dari rencana penghematan energi darurat jika pasokan gas Rusia dipotong.

Menteri Energi Italia Roberto Cingolani mengusulkan langkah tersebut di tengah rencana Uni Eropa untuk mengurangi konsumsi gas sebesar 15% selama beberapa bulan mendatang. Pada bulan Juli, blok tersebut menyetujui penjatahan untuk meningkatkan keamanan energinya karena berusaha untuk melepaskan diri dari ketergantungannya pada energi Rusia.

Baca juga:Eropa di Ambang Malapetaka, Krisis Energi dan Ancaman Kekeringan

Italia bergantung pada impor untuk hampir 75% dari energinya. Pada awal tahun ini, negara itu mengimpor 40% gasnya dari Rusia, tetapi pada Juli angka ini turun menjadi 25% karena sanksi.

Rencana darurat Cingolani didasarkan pada dua skenario hipotesis.

Yang pertama menyatakan penghentian total pasokan gas Rusia mulai 1 November. Dalam hal ini, pemerintah Italia akan menggunakan pengurangan konsumsi wajib dan beralih ke penjatahan di seluruh sektor industri yang akan berlangsung selama 31 hari.

Dalam skenario kedua, pasokan gas akan terputus mulai 1 Januari. Ini akan memakan biaya tetapi tidak harus berarti penghentian produksi industri.

Baca juga:Mencegah Krisis Energi, Indonesia Harus Tingkatkan Industri Migas

Rencana penjatahan baru mengikuti serangkaian langkah-langkah nasional yang bertujuan untuk mengatasi krisis energi. Italia, bersama dengan negara-negara Uni Eropa lainnya, telah berjuang melawan inflasi yang mencapai rekor tertinggi, sebagian besar didorong oleh biaya energi yang meningkat.

Pekan lalu, Kementerian Transisi Ekologi Italia menandatangani dekrit hemat energi yang memperkenalkan batasan dan pembatasan yang lebih ketat penggunaan gas untuk pemanas selama musim dingin.

Undang-undang tersebut akan mengurangi periode operasi harian di negara itu satu jam per hari, sementara fase pemanasan musim dingin secara keseluruhan akan dipersingkat 15 hari.(cnbc/hm06)

Related Articles

Latest Articles