11.1 C
New York
Saturday, May 11, 2024

Konflik Berkepajangan di Sudan Tewaskan 822 Warga Sipil

Khartoum, MISTAR.ID

 

Konflik yang terus ternjadi sejak 14 April antara kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dengan militer Sudan menimbulkan korban jiwa paling sedikit 822 orang. Sebanyak 3.215 orang lainnya juga terluka dalam perselisihan yang diwarnai kekerasan tersebut. Demikian disampaikan sumber medis setempat, Selasa (16/5/23).

Pihak Sindikat Dokter melaporkan, perang yang berlangsung pada Sabtu (13/5), menimbulkan  korban tewas sebanyak 530 dan korban luka 2.940 orang. Lebih rinci, Sindikat Dokter Sudan menerangkan korban tewas mencakup di ibu kota Khartoum, di bagian selatan Kota El-Obeid dan di Kota Al-Junaynah di Darfur Barat.

Baca Juga:Dampak Perang di Sudan, 450 Ribu Anak Meninggalkan Rumah

Sepekan setelah pembicaraan di Arab Saudi, militer Sudan dan RSF pada 11 Mei menandatangani deklarasi komitmen perlindungan warga sipil di Sudan. Namun belum melahirkan sebuah kesepakatan. Syarat utama dalam kesepakatan transisi Sudan dengan kelompok-kelompok politik, yaitu terkait integrasi RSF ke dalam militer, menuai jalan buntu.

Pada Senin, (15/5/2023) tentara Sudan melancarkan serangan udara di utara ibu kota Khartoum, menyerang paramiliter RSF di sekitar rumah sakit yang menurut saksi mata rusak akibat pengeboman.

Pertempuran telah menyebar ke wilayah barat Darfur, tetapi terkonsentrasi di ibu kota, di mana para pejuang RSF telah mengambil posisi di berbagai lingkungan dan tentara telah menggunakan serangan udara dan tembakan artileri berat untuk menargetkan pasukan paramiliter tersebut.

Baca Juga:RSF Setuju Perpanjang Gencatan Senjata 72 Jam di Sudan

Sebagaimana diketahui, Sudan tidak memiliki pemerintahan yang berfungsi sejak Oktober 2021 ketika militer membubarkan pemerintahan transisi yang dipimpin Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan menyatakan status darurat, yang dikecam oleh kekuatan-kekuatan politik di negara itu sebagai “kudeta”.

Masa transisi Sudan, yang dimulai pada Agustus 2019 pasca penggulingan Presiden Omar Al Bashir, dijadwalkan berakhir dengan pemilu pada awal 2024. (antara/hm17).

Related Articles

Latest Articles