Hanoi, MISTAR.ID
Kilang terbesar di Vietnam, Nghi Son, akan ditutup selama 55 hari mulai 25 Agustus untuk pemeliharaan besar, Kementerian Industri dan Perdagangan mengatakan pada hari Kamis (12/1/23).
Kilang 200.000 barel per hari akan memproses 7,96 juta ton minyak mentah tahun ini, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Ini akan menjadi pemeliharaan utama pertama di kilang, yang memulai produksi komersial pada bulan Mei 2018. Kilang ini memasok lebih dari sepertiga dari kebutuhan Vietnam untuk bahan bakar olahan.
Baca juga:Hadapi Topan Noru, Vietnam Evakuasi 400.000 Warga
Nghi Son Refinery dan Petrochemical menderita kebocoran pada residual cairan katalitik retak (residual fluid catalytic cracking/RFCC), yang telah ditutup sejak akhir bulan lalu.
Kementerian mengatakan unit akan dimulai kembali pada 15 Januari paling lambat.
Penutupan unit menyebabkan penurunan 20 persen-25 persen dalam total output kilang.
Nghi Son Refinery adalah 35,1 persen dimiliki oleh Idemitsu Kosan CO Jepang, 35,1 persen oleh Kuwait Petroleum, 25,1 persen oleh perusahaan minyak negara Vietnam Petrovietnam dan 4,7 persen oleh Mitsui Chemicals Inc.
Baca juga:Tiga Roket Hantam Satu Area di Dekat Kilang Minyak Irak
Kilang Vietnam lainnya, Binh Son 130.000-barel per hari, juga akan ditutup dari 22 Juni hingga 11 Agustus untuk pemeliharaan. (cna/hm06)
