17.1 C
New York
Friday, May 17, 2024

Khawatir Terhadap China, AS Bangun Kerjasama Pertahanan dengan Papua Nugini

Papua Nugini, MIASTAR.ID

Amerika Serikat membangun kerjasama dalam bidang pertahanan dengan Papua Nugini. Penandatanganan pakta pertahanan ini memberikan akses bagi AS untuk menggunakan lapangan terbang dan pelabuhan.Ini menjadi askses bagi Washington bersaing dengan jejak China yang meluas di kawasan Pasifik.

Menteri Pertahanan Win Bakri Daki menandatangani kesepakatan itu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sebelum dimulainya pertemuan dengan para pemimpin 14 negara Kepulauan Pasifik Selatan di Ibu Kota Port Moresby, Senin (22/5/23).

Kerjasama ini pun muncul karena AS diklaim semakin khawatir dengan kebangkitan China, yang berusaha merayu negara-negara di kawasan Pasifik dengan serangkaian insentif diplomatik dan keuangan sebagai imbalan untuk mendapat dukungan strategis.

Baca Juga:Biden akan Lakukan Kunjungan Penting ke Papua Nugini

“Perjanjian kerja sama pertahanan telah selesai,” kata Perdana Menteri James Marape pada upacara penandatanganan itu. Dia menambahkan bahwa pulau Pasifik itu “meningkatkan” hubungannya dengan Amerika Serikat.

Menurut Blinken, kedua negara akan dapat menaiki kapal pihak lain, berbagi keahlian teknis dan “patroli bersama yang lebih baik” di laut.

“Kami bekerja sama untuk membentuk masa depan. Kami sangat menantikan kesempatan untuk membawa kemitraan kami ke tingkat selanjutnya,” katanya.

Baca Juga:6 WN Papua Nugini Terombang Ambing di Tengah Laut Selama 7 Hari

Dengan menandatangani kesepakatan keamanan, Blinken juga akan memperluas kapasitas militer AS untuk ditempatkan di wilayah tersebut.

Beijing telah menguasai dengan cepat tambang-tambang dan pelabuhan di Pasifik dan tahun lalu menandatangani pakta keamanan rahasia dengan Kepulauan Solomon yang memungkinkan China mengerahkan pasukan ke negara itu.

Persaingan memang semakin intesif di Asia Psifik, dan Blinken memiliki negara lain untuk membangun kekuatan besar untuk melawan pertumbuhan ekonomi, politik, dan militer Beijing.

Kekuata itu diperlihatkan Perdana Menteri India Narendra Modi, yang tiba di Port Moresby hanya beberapa jam sebelum pertemuan puncaknya sendiri. Modi menegaskan peran negaranya sebagai kekuatan regional dalam menghadapi kebangkitan China.

“Kami berbagi keyakinan Anda pada multilateralisme. Kami mendukung Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan inklusif. Kami menghormati kedaulatan dan integritas semua negara,” kata Modi kepada para pemimpin Pasifik dalam pertemuan puncak terpisah. (voa/hm17).

 

Related Articles

Latest Articles