6.9 C
New York
Saturday, April 27, 2024

Kebakaran Terburuk di Depot Minyak Kuba Berhasil Dikendalikan Setelah 5 Hari

Havana, MISTAR.ID

Petugas pemadam kebakaran pada Selasa (9/8/22), akhirnya mengatasi apa yang pejabat gambarkan sebagai kebakaran terburuk dalam sejarah Kuba yang selama lima hari menghancurkan 40% dari fasilitas penyimpanan bahan bakar utama pulau Karibia dan menyebabkan pemadaman besar-besaran.

Saksi mata Reuters melaporkan kobaran api yang menghancurkan segmen empat tangki dari pelabuhan super tanker Matanzas telah padam dan gumpalan asap hitam tebal yang mengalir dari daerah itu berkurang dan sekarang sebagian besar berwarna abu-abu.

Matanzas adalah pelabuhan terbesar Kuba untuk menerima impor minyak mentah dan bahan bakar. Minyak mentah berat Kuba, serta bahan bakar minyak dan solar yang disimpan di Matanzas dalam 10 tangki besar, sebagian besar digunakan untuk menghasilkan listrik di pulau itu.

Baca Juga:Kebakaran Rumah di AS, 10 Orang Tewas Termasuk 3 Anak

Petir menyambar satu tangki penyimpanan bahan bakar pada Jumat (5/8/22) malam. Pada hari Minggu (7/8/22), api menyebar dalam hitungan detik dan melanda daerah empat tangki pada hari Senin (8/8/22), disertai dengan ledakan besar dan meskipun upaya pemadam kebakaran lokal didukung oleh lebih dari 100 bala bantuan Meksiko dan Venezuela.

Petugas pemadam kebakaran Rafael Perez Garriga mengatakan kepada Reuters di pinggiran bencana bahwa dia khawatir kebakaran akan berdampak pada situasi listrik di negara itu.

“Situasinya akan menjadi lebih sulit. Jika pembangkit termoelektrik disuplai dengan minyak itu, kita akan membuat seluruh dunia terpengaruh, itu adalah listrik dan itu mempengaruhi segalanya,” katanya.

Baca Juga:Minibus Terbakar Saat Hendak Mengisi BBM di SPBU Batam, Seorang Anak Tewas

Negara yang dikelola Komunis, di bawah sanksi berat AS, semuanya bangkrut. Seringnya pemadaman dan kekurangan bensin dan komoditas lainnya telah menciptakan situasi tegang dengan protes lokal yang tersebar menyusul kerusuhan bersejarah musim panas lalu di bulan Juli.

Pada Selasa (9/8/22), lebih banyak helikopter bergabung dalam upaya untuk memadamkan api, bersama dengan dua kapal pemadam kebakaran yang dikirim oleh Meksiko bersama peralatan pemadam kebakaran yang berat.

“Kami belum dapat mengakses area yang terkena dampak karena kondisinya. Ada pembakaran sehingga kami tidak dapat mempertaruhkan nyawa kami untuk saat ini,” kata Perez sekitar tengah hari.

Baca Juga:Diawali Suara Ledakan, Rumah Milik Selamet Habis Dilalap Api

Kemudian pada hari itu petugas pemadam kebakaran untuk pertama kalinya memasuki area tersebut dan menyemprotkan busa dan air pada sisa-sisa yang masih membara.

“Hari ini kami berhasil mengendalikan api,” kata Rolando Vecino, kepala transportasi Kementerian Dalam Negeri, kepada televisi pemerintah dari lokasi kejadian.

Para pejabat belum mengatakan berapa banyak bahan bakar yang hilang dalam kebakaran yang menghancurkan keempat tangki itu. Pihak berwenang menyatakan tak ada minyak yang mencemari sekitaran Teluk Matanzas. Mereka tetap nmemperingatkan penduduk yang jauh hingga Havana untuk memakai masker wajah dan menghindari hujan asam karena asap tebal yang dihasilkan api.

Baca Juga:Kebakaran Hutan Mengamuk di Eropa Akibat Gelombang Panas

Seorang petugas pemadam kebakaran tewas dan 14 orang hilang pada hari Sabtu ketika tangki kedua meledak, kata pihak berwenang pada hari Selasa (9/8/22), mengoreksi angka sebelumnya yaitu 16 orang hilang. Lima lainnya masih dalam kondisi kritis.

Mario Sabines, Gubernur Provinsi Matanzas, sekitar 60 mil (130 km) dari Havana, mengatakan api menyebar seperti “obor Olimpiade” dari satu tangki ke tangki berikutnya, mengubahnya menjadi “kaldron.” (cnn/hm14)

Related Articles

Latest Articles