18.9 C
New York
Tuesday, May 7, 2024

Ini Pengakuan Rusia Tentang Rudal Ganas Hipersonik Hantam Ukraina

Jakarta, MISTAR.ID

Rusia mengaku menggunakan rudal ganas hipersonik dengan daya ledak skala besar untuk menghantam Ukraina. Kementraian Pertahanan Rusia, Kremlin mengklaim penggunaan rudal hipersonik bertujuan menghancurkan depot besar bawah tanah yang menjadi gudang rudal dan amunisi pesawat di wilayah Ivano-Frankivsk, Ukraina. Serangan itu terjadi pada 18 Maret kemarin.

Melansir Reuters, kementerian juga mengklaim pihaknya telah menghancurkan radio militer Ukraina dan pusat pengintaian di dekat kota pelabuhan Odessa menggunakan sistem rudal pantai.

Namun demikian, Reuters belum bisa memverifikasi pernyataan kementerian tersebut.

Baca juga:Rudal Balistik Korut Meledak di Udara Saat Uji Coba

Sebagai informasi, pasukan rusia telah melakukan invasi ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Pasukan Kremlin terus menggempur pertahanan Ukraina sementara pasukan Ukraina dari militer hingga milisi membalas dengan memberikan perlawanan sengit.

Sejumlah kota hingga fasilitas publik pun terdampak. Ribuan warga sipil hingga militer pun tewas akibat gempuran tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan bahwa Rusia mengakui menggunakan rudal bom termobarik untuk menyerang Ukraina.

Senjata yang dipakai merupakan peluncur roket dengan sistem TOS-1A dengan daya hancur tinggi.

Rudal termobarik juga dikenal sebagai bom vakum. Penggunaannya membutuhkan pasokan oksigen yang cukup sehingga tidak bisa dipakai di dalam air, di dalam ruangan tertutup dan di kondisi cuaca buruk.

Baca juga:Ini Spesifikasi Rudal NLAW yang Mengincar Tank-tank Rusia

Amerika Serikat pernah menggunakan bom termobarik pada perang Vietnam. Rusia juga memakainya ketika menginvasi Afghanistan.

“Kementerian Pertahanan Rusia telah mengonfirmasi penggunaan sistem senjata TOS-1A di Ukraina. TOS-1A merupakan roket termobarik, menciptakan efek bakar dan ledakan,” tulis Kementerian Pertahanan Inggris di akun Twitter mereka.

Akan tetapi, pihak Kementerian Pertahanan belum mengatakan lokasi dan waktu penggunaan rudal termobarik oleh Rusia. Seorang Juru Bicara ketika dihubungi The Independent pun tidak bisa memberi jawaban. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles