33.4 C
New York
Tuesday, July 16, 2024

Imbas Hasil Pemilu, Presiden Prancis Himbau Parlemen Bentuk Koalisi Luas

Paris, MISTAR.ID

Pasca Pemilihan Umum (Pemilu) menunjukkan hasil yang tak meyakinkan, membuat Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengimbau parlemen membentuk koalisi luas dari lembaga-lembaga republik sebagai usaha menyudahi kebuntuan politik.

“Saya meminta seluruh kekuatan politik yang mengakui diri mereka di institusi republik, supremasi hukum, demokrasi parlementer, orientasi Eropa, dan pertahanan kemerdekaan Prancis, agar mengawali pembicaraan yang tulus dan ikut membangun mayoritas yang solid, dan menurut definisi pluralis,” kata Macron, mengutip dari VOA News, pada Kamis (11/7/24).

Tindakan itu sepertinya bertujuan untuk mengecualikan partai sayap kanan Marine Le Pen, Rally Nasional (RN), maupun partai sayap kiri Jean-Luc Melenchon, France Unbowed (LFI). LFI adalah bagian besar dari aliansi sayap kiri New Popular Front (NFP).

Baca juga:Presiden Prancis Bubarkan Parlemen dan Serukan Pemilu Secepatnya

NFP meraih kursi dominan di Majelis Nasional, pada Rabu (10/7/24), sedangkan kubu sentris Macron menempati posisi kedua dan RN di peringkat ketiga. Meski biasanya kelompok parlemen terbesar yang diminta membentuk pemerintahan, konstitusi tidak mewajibkan Macron untuk mengikuti hal tersebut.

“Hal terbagus diterima dia (Macron) lakukan bagi negara pada fase ini adalah memperbolehkan kubu yang memenangkan kursi terbanyak, Front Populer Baru untuk memerintah. Intrik-intrik lain bakal betul-betul bermasalah dan berbahaya terhadap demokrasi,” sebut anggota NFP, Eric Coquerel.

Pemerintahan Perdana Menteri (PM), Gabriel Attal bakal tetap berkuasa, sementara pencarian penerusnya berlangsung, menyongsong Olimpiade di Paris. Kubu sentris Attal di senat tengah mencari calon baru untuk posisi PM.

Baca juga:Presiden Macron Setuju Dukung RUU Akhiri Hidup di Prancis

Melalui blok terbesar di Majelis Nasional, kelompok kiri Prancis mau PM yang baru.

“Presiden menampik agar mengakui hasil dari kotak suara, yang menempatkan Front Populer Baru di depan dalam hal suara dan kursi,” ucap Melenchon melalui postingan di media sosial (medsos).

Macron tetap bungkam mulai pemilihan dan pergi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) NATO. Kelompok NFP yang beraliran kiri sudah menyatakan akan mengusulkan kandidat PM pada akhir minggu ini, walaupun masing-masing setiap calon harus menghadapi mosi tak percaya dari dewan. (mtrtv/hm16)

Related Articles

Latest Articles