Menanggapi prospek PA akan mengambil alih kekuasaan di Jalur Gaza, 17 tahun setelah Hamas memenangkan pemilihan legislatif, mayoritas warga setempat ternyata tidak menginginkannya.
Mohamed (25) mengatakan bahwa pengambilalihan Gaza oleh PA bukanlah solusi yang akan diterima atau didukung banyak orang.
“Saya menolaknya karena saya bisa melihat apa yang terjadi di Tepi Barat, yang berada di bawah kendali PA. Selalu ada penggerebekan di begitu banyak kota dan orang-orang selalu ditangkap di daerah-daerah yang dianggap berada di bawah kekuasaan PA,” katanya.
PA, menurut Mohamed, tidak akan mengubah apa pun di lapangan.
Baca Juga:Â Israel Beri Tenggat 4 Jam Warga Gaza Tinggalkan Kota
“Inilah sebabnya mengapa kekuasaan mereka tidak akan menguntungkan Gaza dengan cara apa pun. Saya mendukung pemerintahan persatuan nasional [termasuk Hamas, Fatah dan faksi-faksi Palestina lainnya],” imbuhnya.
Hal senada disampaikan Kamal (53). Ia menilai PA tidak akan melindungi Gaza karena mereka berpartisipasi dalam pengepungan berulang kali dan menindas rakyat Gaza karena perselisihannya dengan Hamas.
“Kami tidak percaya bahwa hal itu bisa adil di Gaza. Presiden selalu berpidato tentang Gaza dan tanggung jawabnya terhadap Gaza, tapi dia tidak melakukan apa yang dia katakan,” katanya.
