13.1 C
New York
Saturday, May 4, 2024

China Murka Atas Sanksi AS soal Dugaan Pelanggaran HAM di Tibet

Jakarta, MISTAR.ID

China tak terima Amerika Serikat menjatuhkan sanksi kepada dua pejabat seniornya atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Tibet.

“Kami mendesak pihak AS untuk segera mencabut apa yang disebut sanksi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, seperti dikutip Reuters, Selasa (13/12/22).

Pernyataan itu dikeluarkan usai Kementerian Keuangan AS menyatakan pada Jumat (9/12/22) bahwa pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap ketua Partai Komunis periode 2016-2021 Wu Yingjie dan kepala polisi China di wilayah Himalaya Zhang Hongbo.

Baca juga:Efek Sanksi China Kepada Taiwan Memperburuk Ekonomi RI

Washington memblokir semua aset AS milik Wu dan Zhang serta melarang seluruh jalur transaksi mereka.

AS menjatuhkan sanksi ini karena dugaan keterlibatan kedua pejabat itu dalam pelanggaran HAM di Tibet, termasuk menyiksa dan membunuh para tahanan.

Kementerian Luar Negeri China dengan tegas membantah pihaknya menggunakan tindakan keras untuk meredam perbedaan etnis dan mengontrol kegiatan keagamaan di wilayah pegunungan Himalaya itu.

Wang menilai sanksi itu campur tangan besar dalam urusan China dan merupakan pelanggaran norma dasar dalam hubungan internasional.

Wang lantas mengingatkan bahwa sanksi AS bakal merusak hubungan antara Beijing dan Washington. Dia juga menegaskan China akan melindungi hak dan kepentingannya yang sah.

“Amerika Serikat tidak memiliki hak untuk menjatuhkan sanksi pada negara lain di setiap kesempatan dan tidak memenuhi syarat untuk berperan sebagai polisi dunia,” ucap Wang.

Wang juga mengkritik komentar Duta Besar AS untuk China, Nicholas Burns.

Burns menyebut Washington “sangat prihatin” atas kegagalan Beijing dalam memenuhi komitmen untuk melindungi hak-hak yang dijamin Deklarasi Universal HAM di area seperti Hong Kong, Tibet, dan Xinjiang.

Wang mengatakan ucapan Burns itu “penuh kebohongan dan prasangka.”

“Kami mendesak pihak AS untuk berhenti menggunakan isu HAM untuk mencoreng China, berhenti menggunakan isu HAM untuk mencampuri urusan dalam negeri China dan merusak stabilitas China,” ucap dia.

Baca juga:AS Siap Jatuhkan Sanksi Pada China Atas Lonceng Kematian Hongkong

Beberapa tahun terakhir, mata dunia memang sedang mengarah ke kawasan China, yakni Xinjiang hingga bagian utara Tibet.

AS menggembar-gemborkan bahwa China melakukan genosida terhadap kaum Uighur dan orang-orang berbahasa Turki lainnya yang mayoritas Muslim.

China selama ini membantah telah melakukan genosida terhadap warganya. Dia menuding klaim AS itu sebagai “kebohongan yang sensasional.” (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles