10.5 C
New York
Sunday, May 12, 2024

China Isolasi Desa Akibat Wabah Bubonic

Beijing, MISTAR.ID

Pemerintah China mengisolasi sebuah desa di wilayah otonomi Mongolia setelah salah satu warganya meninggal dunia akibat terinfeksi wabah bubonic atau pes, seperti dilansir CNN, Jumat (7/8/20).

Komisi Kesehatan Wilayah Baotou menuturkan kematian akibat wabah bubonic tersebut dilaporkan oleh pihak berwenang setempat pada Minggu pekan lalu. Sang pasien merupakan warga Desa Suji Xincun, Distrik Damao Banner.

Pasien disebut meninggal setelah mengalami kegagalan sistem sirkulasi. Kasus bubonic ini menjadi yang kedua yang dikonfirmasi oleh pihak berwenang China tahun ini.

Baca juga: Setelah 27 Tahun Dipenjara, Pria Di China Dibebaskan Dari Tuduhan Pembunuhan

Komisi Kesehatan Baotou tak menjelaskan bagaimana pasien terpapar wabah tersebut.

Baca juga: Implementasi Kesepakatan Dagang AS-China Terancam

Demi menghindari penyebaran penularan wabah bubonic, pihak berwenang segera mengisolasi Desa Suji Xincun. Selain itu, pejabat kesehatan juga memerintahkan pembersihan dan desinfeksi seluruh rumah dan bangunan di desa itu.

Sejauh ini, Komisi Kesehatan Baotou seluruh warga Desa Suji Xincun telah diperiksa dan dinyatakan negatif wabah bubonic.

Sebanyak sembilan warga desa yang pernah menjalin kontak dekat dengan pasien meninggal dan 26 warga lainnya yang pernah menjalin kontak telah menjalani karantina mandiri.

Sementara itu, pemerintah Damao Banner telah menetapkan wilayah pada level siaga 3 terkait pencegahan penularan wabah sampai akhir 2020.

Wabah bubonic diketahui pernah menyebabkan pandemi paling mematikan dalam sejarah manusia yakni fenomena Black Death, di mana 50 juta orang di Eropa meninggal karena terjangkit bubonic sekitar abad pertengahan.

Wabah bubonic merupakan sebuah penyakit yang berasal dari bakteri Yersinia pestis. Penyakit itu ditularkan oleh tikus yang terinfeksi melalui kutu ke manusia.

Komisi Kesehatan China telah melarang perburuan dan konsumsi hewan yang dapat membawa penyakit terutama marmut. Pihak berwenang China juga meminta setiap warga melaporkan jika melihat ada tikus atau hewan sejenis lainnya yang mati.

Wabah bubonic menggegerkan China sekitar awal Juli lalu ketika pihak berwenang mendeteksi beberapa kasus bubonic di wilayah utara China, terutama Mongolia Dalam.

China bahkan telah menutup sejumlah tempat wisata di bagian utara negara itu yang dekat dengan perbatasan Mongolia.

Remaja berusia 15 tahun di Mongolia dilaporkan meninggal akibat wabah tersebut pada Selasa (14/7). Remaja laki-laki tersebut tinggal di provinsi terpencil Gobi-Altai. Dia diduga terserang bubonic setelah berburu dan memakan marmut yang terinfeksi virus itu. (cnn/hm06)

Related Articles

Latest Articles