13.3 C
New York
Friday, May 10, 2024

Australia Batalkan Keputusan Akui Yerusalem Barat sebagai Ibu Kota Israel

Sydney, MISTYAR.ID

Australia membatalkan keputusan pemerintah sebelumnya untuk mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel,Selasa (18/10/22) dengan mengatakan status kota itu harus diselesaikan melalui negosiasi damai antara Israel dan rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan Australia “akan selalu menjadi teman setia Israel” dan berkomitmen untuk solusi dua negara di mana Israel dan negara Palestina, masa depan hidup berdampingan dalam damai dalam perbatasan yang diakui secara internasional.

Pemerintah “mengirimkan kembali Australia pada upaya internasional dalam mengejar kemajuan yang bertanggung jawab menuju solusi dua negara yang adil dan bertahan lama”, katanya dalam sebuah pernyataan.

Baca juga:Israel Tunda Pembangunan Proyek Permukiman di Yerusalem Timur

Perdana Menteri sebelumnya Scott Morrison membatalkan dekade kebijakan Timur Tengah pada Desember 2018 dengan mengatakan Australia mengakui Yerusalem Barat sebagai ibu kota Israel tetapi tidak akan segera memindahkan kedutaannya ke sana.

Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota setahun sebelumnya.

Wong mengatakan kepada wartawan bahwa keputusan 2018 Morrison “menempatkan Australia keluar dari langkah mayoritas komunitas internasional”, dan disambut dengan keprihatinan oleh tetangga mayoritas Muslim, Indonesia.

“Saya menyesalkan keputusan Mr Morrison untuk bermain politik mengakibatkan pergeseran posisi Australia, dan penderitaan akibat perubahan ini telah merugikan banyak orang di komunitas Australia yang sangat peduli dengan masalah ini,” katanya.

Morrison telah menandai pemindahan kedutaan dari Tel Aviv pada 2018 hanya beberapa hari sebelum pemilihan sela di pemilih Sydney dengan perwakilan Yahudi yang kuat, yang tetap kalah dari partai Liberal-nya.

Pada hari Senin(17/10/22), Guardian pertama kali melaporkan perubahan ke situs web Departemen Luar Negeri dan Perdagangan untuk menghapus bahasa yang menggambarkan Yerusalem barat sebagai ibu kota.

Baca juga:Remaja Palestina Ditembak Mati Tentara Israel

Wong mengatakan keputusan itu dibuat oleh Kabinet Perdana Menteri Anthony Albanese pada hari Selasa (18/10/22).

Koalisi pimpinan Liberal Morrison kalah dalam pemilihan nasional pada bulan Mei, mengembalikan pemerintahan Partai Buruh untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun.
Kedutaan Israel di Canberra ditutup pada hari Selasa (18/10/22), dan tidak segera menanggapi permintaan komentar. (cna/hm06)

Related Articles

Latest Articles