20.2 C
New York
Friday, May 10, 2024

AS Tolak Kurangi Bantuan Militer ke Israel Walau Korban di Palestina Meningkat

Washington, MISTAR.ID

Pemerintahan Biden coba memberikan tekanan kepada Israel untuk meminimalkan korban sipil, menyusul meningkatnya jumlah kematian akibat serangan Israel di Gaza selatan pasca berakhirnya gencatan senjata. Namun, Amerika Serikat (AS) tetapi menolak untuk mengurani bantuan militernya untuk membuat Israel lebih mendengarkan.

Pejabat-pejabat puncak AS, termasuk Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken, mendesak Israel secara publik untuk melakukan serangan yang lebih tepat di bagian selatan guna menghindari korban sipil lebih banyak, akibat serangannya di bagian utara.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, sebanyak 900 orang di Gaza tewas akibat serangan udara Israel sejak Jumat hingga Senin kemarin.

Baca Juga: Mantan Dubes AS Ditangkap dengan Dakwaan Jadi Mata-mata Kuba

Jumlah ini hampir sama dengan korban serangan balasan Israel ke Gaza selama empat hari setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, Washington tetap menolak untuk menghentikan pengiriman senjata atau mengkritik Israel dengan keras. AS meyakini bahwa strategi negosiasi secara pribadi lebih efektif.

“Kami berpikir apa yang kami lakukan membuat mereka bergerak,” kata seorang pejabat senior AS, merujuk bagaimana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperbolehkan bantuan masuk ke Gaza menjadi hampir 200 truk setiap hari.

Ia menyatakan bahwa perubahan tersebut merupakan hasil diplomasi yang intens, bukan ancaman.

Pejabat AS ini berbicara setelah tiga hari serangan bom udara yang kembali di Gaza selatan membuat warga Palestina harus mengambil jenazah anak-anak mereka dan orang dewasa dari bawah puing reruntuhan akibat pembomam Israel.

Pejabat AS tersebut mengatakan bahwa mengurangi dukungan militer terhadap Israel hanya akan membawa risiko lebih besar.

Baca Juga: Prancis Tingkatkan Kewaspadaan Flu Burung

“Jika bantuan kepada Israel dikurangi, maka itu akan mendorong pihak lain untuk terlibat dalam konflik. Itu hanya melemahkan efek penangkalan dan mendorong musuh-musuh Israel yang lain,” kata pejabat tersebut.

Amerika Serikat mengatakan dukungannya terhadap Israel tidak tergoyahkan. Pernyataan tersebut jug membuat pemerintah Israel enggan mendengarkan tuntutan internasional.

“Saya harus mengakui, bahwa perdana menteri merasa tanpa tekanan, dan bahwa kami akan melakukan segala yang diperlukan untuk mencapai tujuan militer kami,” kata penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu, Ophir Falk, kepada Reuters pekan lalu. (Mtr/hm22)

Related Articles

Latest Articles