21.4 C
New York
Wednesday, May 15, 2024

AS Larang Warganya ke Jepang

Washington, MISTAR.ID
Mengutip Japan Today, Pusat Pengendalian untuk Penyakit Menular AS (CDC) dan Departemen Luar Negeri memberikan peringatan bagi warganya untuk tidak bepergian ke Jepang. Itu karena khawatir warganya dapat terkena Covid-19 dan membawa kasus impor naik. Padahal AS tengah berjuang menurunkan angka infeksi.

Peringatan itu disampaikan Amerika Serikat (AS) bagi warganya, Senin (24/5/21), karena lonjakan kasus virus corona di negara yang bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade dalam dua bulan ke depan.

“Wisatawan harus menghindari semua perjalanan ke Jepang,” kata CDC yang berbasis di Atlanta dalam pembaruan Covid-19 baru dikutip, Rabu (26/5/21). “Karena situasi saat ini di Jepang, bahkan pelancong yang divaksinasi penuh mungkin berisiko terkena dan menyebarkan varian Covid-19 dan harus menghindari semua perjalanan ke Jepang.”

Departemen Luar Negeri juga mengeluarkan travel advise serupa. Bahkan lebih blak-balakn dibanding peringatan CDC. “Jangan bepergian ke Jepang karena Covid-19,” ujar departemen tersebut dalam pengumuman.

Baca Juga:Ini Alasan Arab Saudi Batasi Penggunaan Pengeras Suara Mesjid

Peringatan perjalanan pun dinaikkan dari Level 3 (pertimbangkan kembali perjalanan) ke Level 4 (jangan bepergian). Peringatan sebelumnya dikeluarkan pada 21 April. Komite Olimpiade & Paralimpiade AS mengatakan masih mengantisipasi atlet bisa berlaga dengan aman di Olimpiade Tokyo. Mitigasi dan pengujian dilakukan.

“Kami merasa yakin bahwa praktik mitigasi saat ini yang diterapkan untuk para atlet dan staf ditambah dengan pengujian sebelum perjalanan, pada saat kedatangan di Jepang dan selama waktu Pertandingan, akan memungkinkan partisipasi yang aman dari Tim AS atlet,” kata panitia.

AS sendiri masih menjadi negara terbanyak kasus corona dengan total 33 juta kasus dan 605 ribu kematian. Namun kasus harian melandai sebulan terakhir seiring kewajiban masker, yangs ekarang dilonggarkan, dan vaksinasi massa.

Sementara itu, Jepang mengerahkan dokter dan perawat militer untuk memberikan suntikan vaksin kepada lansia di Tokyo dan Osaka. Hingga akhir Juli, pemerintah Perdana Menteri Suga berjanji memvaksinasi 36 juta lansia di negara itu.

Baca Juga:Jutaan Ton Air Terkontaminasi Nuklir Fukushima Jepang Dibuang Ke Laut

Jepang termasuk tertinggal dalam vaksinasi. Hanya 2 hingga 4% warga yang divaksin. Penyebaran corona di Jepang terkait varian Inggris (B.117). Varian itu mengandung mutasi E484K yang cepat menyebar.

Jepang telah mencatat lebih dari 12.000 kematian akibat Covid-19. Saat ini Tokyo dan Osaka serta beberapa daerah lain berada dalam keadaan darurat hingga 31 Mei yang kemungkinan akan diperpanjang.

Selasa, Jepang mencatat 4.378 kasus baru. Kasus terus mengalami kenaikan sejak April bahkan sempat mencapai 7.000 di awal Mei. Total warga Jepang terinfeksi corona sebanyak 721.912 dengan kematian 12.398. Kasus aktif sebanyak 645.157 dengan Osaka sebagai wilayah terparah.(cnbc/hm10)

Related Articles

Latest Articles