12.8 C
New York
Sunday, April 28, 2024

6000 Kg Hewan Liar Dikubur Hidup-Hidup Setelah Larangan Perdagangan Satwa Liar di Cina

Hubei, MISTAR.ID

Tindakan keras Cina baru-baru ini terhadap perdagangan satwa liar telah dipuji sebagai hal yang positif untuk makhluk hidup yang telah lama menderita perlakuan buruk di negara itu, tapi hal itu tidak ada manfaatnya bagi hewan-hewan yang sudah dan sedang dalam proses diternakkan untuk makanan atau TCM/Traditional Chinese Medicine (untuk bahan pengobatan tradisional)

Baru-baru ini, hampir 6.000 kilogram tikus bambu , landak, dan ular dibuang di sebuah lubang di luar kota Xianning, Hubei.

Video dari sebuah situs menunjukkan para pekerja menuangkan seember penuh ratusan tikus bambu ke dalam lubang sebelum menutupinya dengan bubuk kapur dan menguburnya hidup-hidup di dalam tanah.

Foto dari sebuah situs menunjukkan pekerja menuangkan seember penuh ratusan tikus bambu (f:Shanghaiist/mistar)

Sejumlah pemerintah daerah di bagian pedesaan Cina selatan telah mendorong pengembangbiakan tikus bambu dengan pinjaman dan dukungan lain untuk membantu menambah pendapatan petani di daerah miskin sementara juga berusaha mengubah hewan pengerat besar menjadi makanan lezat yang populer.

Baca juga: Pencegahan Zoonosis Ke Pemilik Hewan

Namun, setelah wabah virus korona, pemerintah Cina membekukan perdagangan semua hewan liar. Pada bulan Mei, mereka merilis daftar hewan baru yang dapat dikategorikan sebagai ternak. Tidak ada dalam daftar itu landak, ular, musang, dan, tentu saja, tikus bambu.

Otoritas setempat sekarang telah ditugaskan untuk menyingkirkan hewan-hewan terlarang ini dengan cara yang ramah lingkungan. (Shanghaiist/JA/hm06)

Related Articles

Latest Articles