Saturday, March 1, 2025
home_banner_first
INTERNATIONAL

14 Hari Dirawat, Kondisi Paus Fransiskus Semakin Membaik

journalist-avatar-top
By
Jumat, 28 Februari 2025 08.12
14_hari_dirawat_kondisi_paus_fransiskus_semakin_membaik_

Vatikan menyatakan kondisi kesehata Pemimpin Umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, kian membaik. (f: reuters/mistar)

news_banner

Vatikan, MISTAR.ID

Vatikan mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan Paus Fransiskus, Pemimpin Umat Katolik Dunia, semakin membaik. Saat ini, Paus masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia di kedua paru-parunya.

"Kondisi klinis Bapa Suci dipastikan membaik hari ini," kata Vatikan dalam buletin malam mengenai kesehatan Paus Fransiskus dilansir AFP, Jumat (28/2/2025).

Ini adalah laporan kedua berturut-turut mengenai peningkatan kondisi kesehatan Paus setelah sebelumnya sempat dalam kondisi kritis beberapa hari lalu.

Sebelumnya, dokter mengungkapkan bahwa hasil CT scan dada Paus menunjukkan perkembangan normal dari peradangan paru-paru yang terjadi. Hasil tes darah juga menunjukkan adanya peningkatan dalam kondisi Paus.

Meski mengalami perbaikan, Paus Fransiskus masih menjalani terapi oksigen dengan aliran tinggi. Tim medis terus memantau kondisi prognosis sang Bapa Suci.

Paus Fransiskus telah dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma sejak Jumat (14/2/2025) karena pneumonia ganda. Penyakit ini cukup mengkhawatirkan, mengingat Paus juga mengalami kesulitan bernapas akibat bronkitis.

Pneumonia ganda adalah infeksi yang terjadi di kedua paru-paru, yang dapat menyebabkan peradangan pada jaringan paru-paru sehingga menyulitkan pernapasan. Vatikan menyebutkan bahwa infeksi yang dialami Paus bersifat "kompleks" dan disebabkan oleh dua atau lebih mikroorganisme.

Sementara itu, para simpatisan terus berkumpul untuk berdoa dan memberikan persembahan di luar rumah sakit. Namun, para ahli medis bersama Vatikan mengingatkan bahwa Paus Fransiskus masih dalam bahaya.

"Mengingat kompleksitas kondisi klinisnya, diperlukan beberapa hari stabilitas klinis lebih lanjut untuk menentukan prognosis," demikian pernyataan Vatikan. (mtr/hm24)