Thursday, January 16, 2025
logo-mistar
Union
HUKUM

Terduga Penistaan Agama Diisolasi di Rumah hingga Akhirnya Punya HP

journalist-avatar-top
By
Thursday, January 9, 2025 12:55
15
terduga_penistaan_agama_diisolasi_di_rumah_hingga_akhirnya_punya_hp

terduga penistaan agama diisolasi di rumah hingga akhirnya punya hp

Indocafe

Medan, MISTAR.ID

Akibat penyakit yang dideritanya, Jonatan Siahaan (23), terduga pelaku penistaan agama di Desa Patumbak Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, pernah diisolasi di rumahnya.

Seperti disampaikan oleh Herianto Sidabutar, seorang pendeta yang cukup mengetahui cerita hingga keseharian daripada Jonatan.

“Jadi kebetulan mereka ini (Jonatan-red) merupakan jemaat saya,” ujarnya, pada Kamis (9/1/25).

Jonatan, kata Herianto, mengalami penyakit dari kecil, dan untuk memperjuangkan kesembuhannya, keluarga bapak dan ibunya sudah berupaya maksimal, bahkan sampai menjual harta bendanya.

Hasilnya pengobatan itu tidak sepenuhnya sesuai harapan. Pasalnya, Jonatan tidak sembuh total. Akibat dari penyakitnya itu, ia memiliki keterbelakangan dalam berkomunikasi dengan orang lain.

“Dampak step Jonatan itu, dia tidak bersekolah dan tidak mampu melanjutkan sekolah karena gak nyampai lantaran sakit,” cerita Herianto.

Baca juga: Terduga Pelaku Penistaan Agama di Desa Patumbak Ditangkap di Siborong-borong

Tidak hanya itu, lantaran orangtuanya Pardomuan Siahaan dan istrinya menganggap Jonatan memiliki keterbelakangan dalam berkomunikasi, akhirnya mereka lebih sering mengurung dia (Jonatan) di dalam rumah.

“Jadi orang tuanya ini untuk melindungi anak yang dipikirnya lemas, tidak berpendidikan, jadi anak ini akhirnya seperti terisolasi. Bagi mereka diproteksi atau perlindungan biar tidak terpengaruh. Artinya proteksi itu jadi bentuk isolasi,” beber Harianto.

Punya HP

Seiring berjalan waktu, akhirnya Jonatan mengenal yang namanya Hp android. Dari perangkat telepon seluler ini juga dia mengenal yang namanya media sosial (Medsos).

Lantaran awalnya dia (Jonatan) selalu diasingkan oleh keluarga. Akhirnya dia mengenal media sosial. Dia pun bisa berinteraksi ke dunia luar melalui media sosial.

“Jadi setelah dia mengenal Hp, dia menjadi lebih tidak bisa dikendalikan. lewat FB dia kenal dengan orang-orang,” terang Herianto.

journalist-avatar-bottomRedaktur Ferry Napitupulu