Wednesday, April 16, 2025
home_banner_first
HUKUM

Satu Lagi Temuan Tulang Belulang Belum Terungkap di Polrestabes Medan

journalist-avatar-top
Senin, 14 April 2025 09.25
satu_lagi_temuan_tulang_belulang_belum_terungkap_di_polrestabes_medan

Polisi menunjuk kerangka manusia ditemukan di Sibolangit. (f:ist/mistar)

news_banner

Medan, MISTAR.ID

Polrestabes Medan masih memiliki satu pekerjaan rumah besar. Tulang belulang tanpa identitas yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung Dusun III, Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sabtu (26/10/2024) siang, hingga kini belum teridentifikasi.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan saat dimintai tanggapannya mengatakan pihaknya hingga kini masih mencari identitas korban.

Pihaknya bersama Polres Tanah Karo belum menerima laporan kehilangan sesuai ciri-ciri korban. Ia pun berharap warga yang mengaku kehilangan anggota keluarga sesuai ciri-ciri yang disebutkan untuk melapor ke Polrestabes Medan maupun Polres Tanah Karo.

"Kan berawal dari identitas korban. Kasus Pancur Batu itu sampai sekarang belum ketemu identitas korbannya siapa. Belum ada juga yang melapor kehilangan. Dari Polres Tanah Karo juga nggak ada. Di Polrestabes Medan juga nggak ada," katanya, Senin (14/4/2025).

Diungkapkan di tubuh korban benar ditemukan bekas kekerasan. Namun belum diketahui apakah kekerasan tersebut diterima korban dari tindak pidana ataupun hal lainnya.

"Hasil otopsi ada dugaan bekas kekerasan. Tapi kan apakah benturan pas jatuh ke sungai atau karena tindak pidana. Persoalannya korban belum ketemu," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, temuan kerangka manusia itu pertama kali diketahui oleh Sarmin Perangin-angin, 42 tahun, warga Desa Lau Kesumbat, Kecamatan Mardinding, Kabupaten Karo dan Anca Ginting, 35 tahun, warga Dusun II Daulu Kuta, Desa Daulu, Kecamatan Berastagi, Karo.

Keduanya saat itu hendak mengambil air ke sumur yang berada di dalam hutan lindung tersebut. Saat itu, Sarmin melihat seonggok tengkorak manusia dengan kondisi terlentang tanpa busana.

Kerangka manusia itu pun telah dilakukan autopsi. Dari sana, diketahui jika kerangka itu berjenis kelamin laki-laki, berusia 65 sampai 75 tahun dan tinggi sekitar 164 cm. Saat ditemukan, kerangka itu mengenakan baju berkerah bertuliskan 'Penang Hill' di kantong baju bagian depan. Ia juga mengenakan jaket dengan merk L&B.

Lanjut Gidion saat itu, umur kematian jasad tersebut diduga telah 6 bulan. Saat ditemukan, tengkorak kepala terpisah dari tubuh.

"Ada kepalanya, hanya terpisah," tuturnya.

Disinggung penyebab kematian pria itu, Gidion belum bisa menyimpulkannya. Menurutnya, hasil autopsi terdapat bekas kekerasan di tubuh pria itu.

"Kalau diduga dibunuh itu hasil penyidikan. Kalau hasil autopsi ada bekas kekerasan. Ada pendarahan di tengkoraknya. Itu kesimpulannya ada kekerasan," ujarnya.

Sebelumnya, penemuan tulang belulang di dalam sumur di Perumahan Tanjung Selamat Lestari telah terungkap, Rabu (9/4/2025) lalu. Tulang belulang itu merupakan jasad Santi Boru Matanari, 33 tahun yang dibunuh sang pacar, Freddy Erikson Sagala, 35 tahun. (putra/hm25)

REPORTER:

RELATED ARTICLES