Rekonstruksi 18 Adegan Pembunuhan Martius Ginting, Korban Ditikam di Leher


Para tersangka saat melakukan reka adegan. (f:ist/mistar)
Deli Serdang, MISTAR.ID
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan Martius Ginting (43) yang tewas ditikam satu keluarga, Bakti Kaban (60) dan Fernando Kaban (27) dan Alfredo Kaban (31), Jumat (14/2/25).
Dalam rekonstruksi itu, polisi menghadirkan ketiga tersangka. Digelar di lokasi kejadian, di Jalan Bandar Setia, Desa Suka Maju, Sunggal, ketiga tersangka melakukan 18 adegan.
Satu per satu adegan diperagakan ketiga tersangka. Dimulai dari adegan Bakti Kaban minum kopi di warung pak Tobing dan di datangi korban Martius dengan membuka bajunya, hingga adegan penusukan yang dilakukan Bakti Kaban terhadap korban.
"Adegan kesembilan tersangka Bakti Kaban melakukan penusukan terhadap korban. Disusul di adegan ke sepuluh, tersangka Alfredo melakukan penusukan juga di bagian paha korban," kata Kasi Humas Polsek Sunggal, Aiptu Sri Rahayu Lubis melalui keterangan tertulisnya, Jumat (14/2/25).
Baca Juga: Diduga Sakit Hati Jadi Motif Ayah dan Anak Bunuh Matius Ginting di Desa Suka Maju Sunggal
Sementara Fernando kaban berperan di adegan ke sebelas. Ia memiting leher korban dan menyeretnya hingga ke pinggir selokan. Selanjutnya ketiga tersangka mendorong tubuh korban ke dalam selokan.
"Di adegan ke tiga belas, Bakti Kaban kembali menikam leher korban. Lalu Alfredo menendang badan korban dan Fernando tetap memegangi tangan korban," ujarnya.
Usai melakukan aksinya, ketiga tersangka pun kabur meninggalkan lokasi.
Dilanjutkan Sri, tidak ditemukan fakta baru dalam proses rekonstruksi tersebut.
"Tidak ada, semua berjalan sesuai keterangan tersangka dan saksi," katanya. (putra/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
Ini Tanggapan Guru di Medan Tentang PPG