Kapolda Sumut Bungkam Terkait Dua Anggotanya Terlibat Dugaan Kasus Pemerasan


Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto. (f:matius/mistar)
Medan, MISTAR.ID
Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto tidak menjawab (bungkam) saat dikonfirmasi Mistar.id terkait 2 personel Polda Sumut, yang terlibat dugaan kasus pemerasan dengan kerugian kurang lebih Rp400 juta rupiah.
Meskipun pesan yang dilayangkan oleh wartawan sudah ceklis dua atau pesan sudah terkirim. Namun Perwira menengah Polri itu, enggan menjawab sedikitpun.
Begitu juga dengan Kabid Propam Polda Sumut Kombes Bambang Tertianto saat berusaha dikonfirmasi Mistar.id guna memastikan terkait dengan penangkapan itu. Namun, Bambang sama dengan Kapolda, tidak mau menanggapi sedikitpun.
Informasi yang dihimpun Mistar.id dua personel Polda Sumut, yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), berinisial RS dengan pangkat terakhir Kompol. Satunya lagi, berinisial B dengan pangkat terakhir Brigadir.
Untuk diketahui, terkait kasus 2 personel Polda Sumut ini Kepala Korps Pencegahan Tindak Pidana Korupsi atau Kortastipidkor Polri Irjen Cahyono Wibowo telah memberikan keterangan.
Dalam keterangannya Cahyono menyebut dua polisi Polda Sumut itu diduga terlibat korupsi Dana Alokasi Khusus untuk SMA dan SMK di Sumatera Utara.
Rencana OTT tersebut, selain melibatkan KPK, juga menyertakan tim dari Kortastipidkor Polri dan Divisi Propam Polri. Namun, informasi OTT tersebut diduga bocor sehingga operasi penangkapan pun batal.
"Itu akan dilakukan OTT, tetapi keburu bocor," ucap Cahyono Wibowo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2025 lalu melansir Tempo.
Karena OTT gagal, lanjut Irjen Cahyono maka Kortastipidkor menempuh penyidikan biasa. Adapun nilai barang bukti uang yang diamankan sebesar Rp400 juta.
Karena melibatkan anggota Polri, bagian Paminal atau Pengamanan Internal Polri yang menangani terlebih dahulu dua polisi tersebut.
"Saat ini diamankan di patsus Paminal Polri," katanya.
Kasus ini sudah naik statusnya ke tahap penyidikan dan polisi yang terlibat sudah mendapat sanksi etik. Namun Cahyono enggan membeberkan identitas dua polisi Polda Sumut yang tersangkut perkara ini. (matius/hm25)
PREVIOUS ARTICLE
RS Adam Malik Peringati Hari Kanker Anak SeduniaNEXT ARTICLE
Sejarah dan Asal-Usul Hari Valentine