25.2 C
New York
Thursday, June 13, 2024

Terkendala Cuaca, Pencarian Korban Hanyut di Siantar Dihentikan Sementara

Pematangsiantar, MISTAR.ID

Proses pencarian korban yang hanyut di aliran Sungai Bah Bolon, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar, dihentikan sementara. Pencarian kembali akan dilanjutkan esok hari, pada Jumat (14/6/24).

“Terkendala karena cuaca dan tidak mendukung. Kita hentikan sementara demi keselamatan personel. Besok pagi kita akan lanjutkan pencarian korban yang belum ditemukan,” sebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar, Agustina Sihombing, pada Kamis (13/6/24) malam.

Upaya pencarian korban hari ini, kata dia, tim melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai dengan bantuan dari tim gabungan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat), TNI-Polri serta masyarakat setempat.

“Kita berdoa semoga besok pencarian terhadap 1 orang korban lainnya membuahkan hasil,” ucapnya seusai bertugas dari lapangan.

Baca juga:2 Bocah Hanyut di Sungai Bah Bolon Diduga Terseret Saat Mandi, 1 Belum Ditemukan

Sebelumnya, Dzakira Aftania Siregar ditemukan sudah tak bernyawa di aliran Sungai Bah Bolon, Kelurahan Temuan, Kecamatan Siantar Timur. Mayat bocah 4 tahun itu pertama kali ditemukan oleh salah seorang pemancing dengan kondisi mengapung.

“Atas permintaan keluarga, jenazah korban dibawa ke rumah duka Jalan Diponegoro, Gang Kopral, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat,” ucap Agustina.

Sementara itu, satu orang korban lainnya, Taya Siregar (3) belum ditemukan tim pencarian. Sebelum menghembuskan nafas terakhir mereka, kedua korban disebut tengah mandi sebelum terseret derasnya air sungai di belakang tempat tinggal keduanya.

Baca juga:Bocah Perempuan Ditemukan Tenggelam di Sungai Bah Bolon Siantar

“Lokasi itu setiap hari dijadikan beberapa warga di sini untuk mandi. Nahas memang, kedua korban terbawa aliran sungai,” sebut tetangga korban.

Amatan di rumah duka, baik keluarga, kerabat, dan rekan kerja orang tua korban tak kunjung henti orang melayat. Ibunda Dzakira menangis melihat kepergian korban untuk selama-lamanya. Tak banyak kata-kata, ia terlihat mengelus kening sang anak dengan penuh kasing sayang.

“Kalau ibu korban kerja di Suzuya Department Store, bapak korban kami dengar lagi perjalanan dari luar kota ke mari,” sebut tetangga korban mengakhiri. (jonatan/hm16)

Related Articles

Latest Articles