Dalam arahannya, Wali Kota Binjai menyampaikan bahwa perhatian Pemko Binjai terhadap masalah percepatan penurunan stunting menjadi salah satu prioritas masalah yang harus dituntaskan.
“Hal ini merupakan upaya kita bersama untuk mewujudkan masyarakat Kota Binjai yang sehat dan produktif, serta capaian kita untuk mendukung target nasional percepatan penurunan stunting tahun 2024 sebesar 14%,” ujar Wali Kota.
Dalam hal ini, Ia menjelaskan sebagai bentuk komitmen Pemko Binjai dalam penurunan stunting, Pemerintah Kota Binjai melaunching dan mendeklarasikan inovasi Binjai “SMOTING” yaitu “Semangat Menuju Zero Stunting”.
“Salah satu bentuk komitmen kami adalah dengan menggandeng mitra kerja dari instansi vertikal yang ada di Kota Binjai mulai dari program bedah rumah keluarga prasejahtera dan bantuan sosial dari Baznas yang dikhususkan kepada masyarakat Kota Binjai,” ucapnya.
Mengakhiri arahannya, Wali Kota Binjai mengharapkan semua pihak untuk mengikuti kegiatan ini dengan fokus dan memberi masukan-masukan perbaikan pada penanganan stunting di Kota Binjai.
Ditempat yang sama, Plt Kadis PPKB Kota Binjai Harimin Tarigan, melaporkan data sementara kelompok sasaran audit kasus stunting berjumlah 16 orang, antara lain calon pengantin 4 orang, ibu hamil KEK 4 orang, ibu nifas 4 orang, balita stunting 4 orang.
Selain pelaksanaan program prioritas nasional, kegiatan audit kasus stunting juga merupakan kegiatan yang diperlombakan Tingkat Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara hingga Tingkat Nasional. Dirinya menambahkan, sejak tahun 2022 dan 2023 Kota Binjai selalu menjadi Juara 1 Tingkat Provinsi Sumatera Utara.
“Untuk itu kita berharap seluruh rangkaian kegiatan Audit Kasus Stunting yang telah berjalan pada akhirnya dapat membawa citra nama baik Kota Binjai pada Puncak Harganas Provinsi, yang akan dilaksanakan di Kota Sibolga pada tanggal 18 juli 2024 mendatang,” ucapnya. (endang/hm17)