19.1 C
New York
Monday, April 29, 2024

Pria Bertato Mawar Ditemukan Tewas Di Pasar Horas Siantar

Siantar | MISTAR.ID – Seorang pria bertato gambar mawar ditemukan tewas di Balairung Pasar Horas Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar. Sabtu (7/12/19).

Mayat pria itu pertama kali ditemukan seorang pedagang bernama Ati, dalam keadaan tertelungkup di atas karton. Awalnya dikirain tidur, karena memang pria itu sering tidur di balairung tersebut.

“Tadi dikirain tidur, lalu saksi (Ati) memberitahukan temuannya kepada warga pedagang lainnya. Setelah ditelepon ke Polsek. Dari TKP jenazahnya kami amankan kemari,” ujar Kapolsek Siantar Barat, Iptu Subagya, di ruang instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih.

Setelah dievakuasi ke ruang instalasi jenazah, pihak Polsek melalui Bhabinkamtibmas berupaya mencari tahu identitas korban.

“Tadi Bhabinkamtibmas sudah berupaya mencari keluarga korban ke Jalan Tangki Simpang Silaen, Kecamatan Siantar Martoba,” ujar Kapolsek.

Dan ternyata benar, korban yang mantan calo salah satu angkutan pedesaan dan memiliki tato batik di lengan kanannya itu adalah warga Jalan Tangki Simpang Silaen.

Hal ini dibenarkan seorang Ketua RW, Jon Piter Sidabalok yang mengenal korban.

Keterangan Jon Piter di ruang instalasi jenazah, korban memiliki penyakit TBC.

“Rumah orangtuanya di Jalan Tangki Simpang Silaen, dia punya penyakit tiga huruf, TBC,” ujar Jon Piter setelah memastikan korban adalah orang yang dikenalnya.

“Kalau tak salah, dia ini marga Purba. Tapi tunggulah, biar kami kabari dulu sama orang tuanya ya, supaya datang kemari,” ujar Jon Piter yang kemudian meninggalkan ruang instalasi jenazah RSUD Djasamen Saragih.

Tak lama kemudian, keluarga korban bernama Lusiana boru Hutabarat, datang ke ruang instalasi jenazah.

Menurut keterangan Lusiana, korban sudah lama mengidap penyakit paru-paru dan sudah diobati, serta rencananya akan dibawa berobat ke RSUD Djasamen Saragih.

Namun korban yang belakangan diketahui bernama lengkap Eli Adison Purba itu tidak mau. Pria berumur 31 tahun berstatus mocok-mocok tersebut memilih pergi meninggalkan rumahnya.(hm02)

Penulis : Ferry Napitupulu
Editor : Herman Maris

Related Articles

Latest Articles