22.2 C
New York
Monday, April 29, 2024

Pembunuhan di Lumban Lobu, Keluarga Minta Polisi Usut Dan Temukan Pelaku

Toba, MISTAR.ID

Pembunuhan sadis yang menewaskan Lisbet Marta Lena Butar-Butar (48) dengan luka tusuk 24 liang masih belum terungkap. Karenanya, keluarga besar korban meminta agar Kepolisan Resort Toba segera mengusut dan menangkap pelaku.

Hal ini diungkap kerabat korban, Lambok Butar-butar, Selasa (25/5/21) kepada Mistar. Pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku, agar motif pelaku melakukan tindakan pembunuhan keji terhadap korban bisa diketahui.

“Kami ingin kasus ini diungkap sejelas-jelasnya dan pelaku bisa ditangkap secepatnya. Kami bukan mau balas dendam, tapi kami ingin tahu apa motif pelaku melakukan pembunuhan sesadis ini kepada ito kami, selain itu kami juga meminta agar pelaku dihukum setimpal dengan apa yang telah dilakukannya sesuai hukum yang berlaku,” ujar Lambok Butar-Butar melalaui sambungan selulernya.

Baca juga: Korban Pembunuhan di Desa Lumban Lobu Toba Ternyata Guru SD

Lambok juga menuturkan, bahwa korban Lisbet Butar-butar sendiri di mata keluarga dikenal sebagai pribadi yang baik, murah senyum, tidak banyak bicara dan suka bergaul. Pihak keluarga mengaku selama ini Lisbet tidak pernah terlibat persoalan dengan siapapun di Dusun Satu Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatualunasi, Kabupaten Toba,” sebutnya.

Lambok juga menceritakan bahwa korban pernah menikah, tapi hanya bertahan singkat dan tidak sampai tiga bulan. Lalu mereka bercerai lima tahun lalu dan mantan suaminya sekarang tinggal di Sibolga.

Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan pihak RSUD Djasamen Saragih, korban mengalami 24 kali tusukan di sekujur tubuhnya. Luka paling dalam mengenai lever korban.

“Menurut dokter, sebelum meninggal, ada perlawanan yang dilakukan korban terhadap pelaku dengan durasi lebih dari 30 menit. Itu dibuktikan dengan bekas luka di bagian lengan korban. Tapi karena dia kena luka tusuk di bagian lever, saat itulah dia mengalami pendarahan dan semakin lemah sampai akhirnya tidak mampu bertahan,” terang Lambok (karmel/hm09)

Related Articles

Latest Articles